Minggu, 07 Juni 2009

AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI MATA SEORANG MUSLIM


Saya berpikir beberapa kali untuk menulis ini karena khawatir tulisan ini disalahpahami oleh orang yang membacanya. Khawatir bila ada saudara saya yang muslim menilai tulisan ini sebagai bentuk pengakuan saya terhadap agama Hindu dan Buddha sebagai keyakinan sehingga tidak mustahil mereka akan men”cap” saya murtad. Sementara saya takut ada pula orang Hindu dan Buddha yang melihat ada kesalahan fatal dari tulisan saya dan menganggap itu sebagai suatu pelecehan.

Maksud dari tulisan ini semata hanya ingin “menyambungkan” rasa sebagai sesama pemeluk beragama yang ingin lebih memaknai agama sebagai media penyatu dan pendamai antar umat manusia, bukan sebaliknya. Sehingga apabila saya mencoba untuk memandang Agama Hindu dann Buddha dari perpektif saya sebagai muslim maka saya harap ini dipandang sebagai usaha saya mencoba menjawab beberapa pandangan negative orang non Hindu/Buddha terhadap Agama Hindu/Buddha dan berpotensi terjadinya kesalahpahaman.

Tulisan ini juga tidak bemaksud untuk membela atau menyalahkan agama tertentu (kapasitas saya jauh dari kemampuan untuk itu) tapi lebih sebagai ungkapan dari pemahaman saya terhadap agama yang menurut saya paling banyak disalahpahami oleh penduduk Indonesia yang mayoritas muslim. Oleh karena itu jangan heran dalam tulisan ini tidak ada istilah atau ungkapan yang bernuansa suatu agama. Hanya kata dan bahasa sehari-hari.

Semoga bermanfaat bagi semua pihak.

Beberapa Pandangan Keliru Tentang Agama Hindu

Pada waktu saya kecil, ada beberapa hal yang mengganggu saya tentang agama Hindu. Pandangan atau kesalahpahaman ini tidak terlepas dari kurangnya informasi yang saya dapatkan tentang Agama Hindu dan Budha. Ditambah dengan penjelasan dari orang lain (guru atau orang tua) yang semakin menenggelamkan saya ke jurang salah paham.

Namun setelah membaca beberapa buku tentang Agama Hindu dan Budha, pandangan saya terhadap kedua agama ini mengalami pencerahan dan pemahaman yang lebih mendalam. Dengan pandangan baru ini, saya bisa lebih memahami mengapa Agama ini bisa berkembang dan menjadi salah satu agama yang banyak dianut di dunia ini.

Beberapa pandangan yang salah dari masyarakat non Hindu tentang agama Hindu diantaranya ialah :

1. Hindu adalah agama seribu Tuhan/Dewa.

2. Hindu adalah agama bumi/ciptaan manusia.

3. Reinkarnasi .

4. Kasta.

Dan berikut adalah pandangan saya tentang keempat masalah diatas :

1. Hindu adalah agama seribu Tuhan/Dewa.

Saat remaja saya memandang Hindu adalah agama yang politeis, yaitu agama yang percaya pada banyak Tuhan. Bahkan dibeberapa buku ada yang mengatakan Dewa yang disembah di India bisa mencapai ribuan nama dan bentuk.

Setelah menyimak dari ”hanya” beberapa buku, saya menangkap bahwa agama Hindu pun hanya memiliki satu Tuhan !! kalaupun ada seribu nama dan bentuk, itu semua hanyalah interpretasi dari umat Hindu dalam menggambarkan sifat-sifat Tuhan. Tuhan ada sumber dari segala fenomena alam, baik yang bersifat baik, putih, buruk atau hitam. Dunia tercipta dalam harmonisasi keberlawanan dan itu memunculkan sebuah fenomena keberbedaan tersendiri yang ditangkap oleh umat Hindu.

Misalnya ada Dewa Wisnu sebagai perwujudan dari sifat Tuhan yang pemelihara, ada Dewa Shiwa yang menggambarkan sifat Tuhan yang mengakhiri segala sesuatu dan dewa Brahma yang menggambarkan sufat Tuhan sebagai pencipta. Namun yang sering salah dipahami, orang menganggap bahwa ketiga Dewa tersebut adalah tiga ”wujud” yang berbeda dan terpisah. Padahal, ketiga sifat pokok diatas adalah merupakan satu sifat dari Tuhan yang satu.

Begitu pula dengan banyak Dewa/Dewi lainnya. Karena Tuhan adalah sumber dari segala bentuk dan sifat maka Tuhan pun pasti memiki sifat maskulin dan feminin yang digambarkan dalam bentuk Dewa/Dewi lengkap dengan sifat-sifatnya.

Mungkin hal ini sama dengan konsep Trinitas dalam Agama Kristen dan 99 Nama Baik bagi Allah dalam Islam. Mungkin....maaf kalau salah!

Yang sering disalahpahami juga adalah bentuk-bentuk Dewa yang disembah umat Hindu. Dengan berbagai bentuk dan corak, patung Dewa/Dewi ini sering disalahpahami sebagai bentuk ”banyaknya Tuhan” agama Hindu. Misalnya ada dewa dengan empat muka menghadap berlawanan, Dewa Bertangan empat, enam atau delapan yang memegang berbagai alat.

Tuhan Maha Mengetahui, Maha Kuasa dan Maha penguasa. Semua sifat ini pun digambarkan dalam bentuk interpretasi manusia melalui simbol dan seni tertentu untuk menggambarkannya. Jumlah kepala, tangan, perkakas, ekspresi dan bentuk adalah gambaran manusia tentang sifat Tuhannya. Umat Hindu sangat terkenal dengan kemampuannya dalam bidang karya seni karena mereka terbiasa untuk mengeksplorasi ketuhanan dalam dirinya dalam setiap ciptaannya. Merupakan sebuah ”kebanggaan” dan ”memiliki nilai ritual” apabila umat Hindu menciptakan sesuatu khususnya yang berhubungan dengan ritual, karena proses penciptaan manusia yang tergambarkan melalui karya seni juga merupakan representasi dari hakekat ”Tuhan” dalam diri setiap umat Hindu. Jadi saya melihat proses penciptaan dari rasa seni umat selalu memiliki nilai ”ibadah” sehingga proses penciptaan lebih terasa leluasa dan bebas mengekspresikannya ke dalam bentuk Dewa/Dewi mereka.

Jadi anggapan kalau Agama Hindu itu memiliki ”seribu” Tuhan tidaklah tepat. Karena mereka sebenarnya hanya memiliki satu Tuhan dalam beribu makna dan simbol dari sifat-sifat ketuhannya.

2. Hindu adalah agama bumi/ciptaan manusia.

Saya tidak tahu betul siapa sebenarnya yang membagi agama ke dalam dua bagian yaitu agama bumi atau ciptaan dan hasil perenungan manusia dengan agama langit yaitu agama yang berasal dari Tuhan. Yang jelas pasti dikotomi itu bukan berasal dari pemeluk agama Hindu maupun Buddha.

Pembagian agama ”manusia” dan agama ”Tuhan” bagi saya tidak berdasar sama sekali. Karena hakekatnya semua tindakan manusia dan alam ini tidak akan pernah terlepas dari campur tangan Tuhan, dan tidak ada campur tangan Tuhan yang mutlak langsung kepada manusia tanpa melalui media dan bahasa manusia.

Jangankan pada tataran penciptaan sebuah agama yang luhur, lengkap dan indah, bahkan ketika seseorang menulis satu huruf ”A” di sehelai kertas, Apakah aktifitas orang tersebut semata-mata hanya tulisan manusia saja tanpa ada campur tangan dari Tuhan? Atau sebenarnya Tuhan juga berperan dalam aktifitas yang dilakukan orang itu. Bukankah orang itu bisa menulis huruf karena manusia sebenarnya memiliki ”ilmu Tuhan” dalam dirinya? Bukankah ”sebab” Tuhan yang membuat tangan, otak, syaraf dan ototnya mampu bergerak untuk menulis huruf itu? Bukankah, setiap desah dan hembusan nafas manusia pun tidak pernah lepas dari tangan Tuhan?

Lantas apa alasannya bila ada yang menganggap bahwa Agama Hindu dan Budha itu adalah agama ciptaan manusia? Alangkah hebatnya manusia bila bisa menjadi pesaing Tuhan dalam menciptakan ”agama” tanpa campur tangan Tuhan didalamnya!

Adapun agama yang mengklaim sebagai agama Tuhan atau langit, bukankah juga melibatkan manusia, tangan, mulut dan pikiran manusia untuk bisa diterima bumi dan manusia? Sehigga tidak mustahil ”keterlibatan” sifat-sifat manusia atau naluri kemanusiaan menjadi ada di dalam perkembangan dan peluasan agama apapun juga.

Keyakinan saya akan tidak perlunya dikotomi agama bumi dan langit juga karena alasan yang nyata, yaitu ”TUHAN SAJA MEMBIARKAN DAN MEMBEBASKAN SEMUA AGAMA UNTUK BERKEMBANG DAN MENYEBAR DI DUNIA INI, PADAHAL KALAU HANYA SATU AGAMA YANG TUHAN KEHENDAKI MAKA, TIDAK SULIT BAGI-NYA UNTUK MEMBINASAKAN DAN MENGHANCURKAN AGAMA YANG TIDAK DIA KEHENDAKI

Jadi bagi saya, pen-dikotomi-an agama bumi dan langit sangat bisa jadi berpeluang menciptakan kasta dan kelas dalam meng-”klaim” kebenaran. Pembagian ini telah membuat Agama Hindu dan Buddha dalam kelas nomor dua dan dianggap sebagai agama kuno, pagan dan politheism karena agama itu seolah diciptakan oleh manusia jaman dahulu ketika perkembangan pengetahuan belum sehebat jaman sekarang.

Oleh karena itu maka kita harus memandang semua agama sebagai agama Tuhan karena memang Tuhanlah sumber dari segala ilmu, kebenaran, kebijakan dan pengetahuan. Dengan demikian semua agama adalah setara dalam kedudukannya dibumi dan dilangit.

3. Reinkarnasi

Dianggap aneh dan mustahil karena berbeda dengan anggapan banyak kepercayaan yang mempercayai bahwa kehidupan ini bersifat linier. Lahir-hidup-mati dan diakhiri dengan ”final” di Sorga atau Neraka. Sementara dalam rainkarnasi sifat hidup itu sendiri adalah dinamis dan siklikal.

Dalam reinkarnasi kematian manusia bukanlah akhir dari kehidupan itu sendiri, namun menjadi pemberhentian sementara sebelum memasuki kehidupan berikutnya yang diseesuaikan dengan karma dalam kehidupan sebelumnya.

Dalam reinkarnasi, jumlah jiwa di alam raya ini akan tetap, namun dalam bentuk dan perwujudan yang berbeda. Dalam reinkarnasi, semua benda di alam raya ini memiliki jiwa dan ruh dari hasil perputaran jiwa dan karma. Bahkan nilai sebuah pohon sama tingginya dengan manusia karena memiliki sifat ketuhanan yang sama, walaupun dalam bentuk manusia adalah sebuah kesempatan terbaik untuk memperbaiki karma itu sendiri.

Masalah kepercayaan mana yang paling benar tentang kematian, akhirnya semua agama dan kepercayaan menyerahkan kepada satu hal yang disebut dengan ”Keyakinan” masing-masing disesuaikan dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Toh karena memang tidak ada satu agama pun yang bisa membuktikannya secara empiris dari rahasia kematian. Untuk itu, tidak alasan kita saling melecehkan dan menghina kepercayaan orang lain khususnya dalam menyikapi kematian. Bahkan dengan membandingkannya kita bisa memiliki alternatif dalam menyongsong kematian.

4. Kasta

Sasaran tembak berikutnya yang paling banyak disorot adalah kasta. Sebuah status atau strata sosial yang dilatarbelakangi oleh agama. Ada yang menganggap bahwa kasta adalah bentuk pejajahan atau hegemoni dari bangsa Arya terhadap bangsa Dravida.

Kalau kita lihat kasta sebagai sebuah sebab, maka kita akan melihat kasta sebagai sebuah kesenjangan sistematis yang dibuat manusia untuk menguasai manusia lainnya. Namun akan berbeda pandangan kita kalau melihat kasta sebagai sebuah akibat.

Akibat dari ”karma” yang dilakukan manusia selama hidup dan harus dibayar dikehidupannya yang lain dalam bentuk menjalani kehidupan dalam kasta rendah atau tinggi. Jadi kita akan memandang kasta sebagai ”hukuman” atau ”pahala” bagi kehidupan manusia sebelumnya. Karena kasta hanyalah salah satu bentuk kehidupan lain yang akan diterima manusia sebagai akibat dari apa yang pernah dilakukan pada kehidupan sebelumnya. Bahkan manusia sendiri hanyalah sebagai salah satu bentuk wujud dari berbagai bentuk wujud kehidupan yang akan dialami manusia selama jiwanya masih tergantung di dunia ini. Tumbuhan, hewan dan kehidupan tanpa raga juga menjadi bentuk yang tidak mustahil dialami setiap jiwa.

Begitulah uraian singkat saya tentang Agama Hindu dari sudut pandang non Hindu. Bukan pembelaan bukan pula bentuk rasa ”sok tahu” dari orang yang baru membaca buku, bukan! Tapi merupakan sebuah refleksi dan hasil renungan untuk bisa memberikan sebuah wacana lepas bagi semua pemeluk agama dalam upaya menjembatani komunikasi dan rasa menghargai antar pemeluk agama. Dalam tulisan ini saya tidak berani untuk mencari-cari persamaan atau memaksa mencari ”kesamaan” antar agama, karena memang tidak ada pemeluk yang mau disamakan dengan agama lain, khususnya dalam meng-klaim kebenaran paling hakiki, khususnya yang berhubungan dengan kepercayaan dan keyakinan beragama.

Kekurangan kita selama ini (diseluruh dunia), adalah keengganan untuk mempelajari dan memahami agama lain karena alasan khawatir mengganggu keimanannya sendiri. Padahal sebenarnya, kekhawatiran itu tidak berasalan selama kita yakin bahwa agama apapun pada hakekatnya berasal dari satu Tuhan, dan agama apapun yang kita anut telah berada dalam jalurnya masing-masing menuju Tuhan.

Mahatma Gandhi pernah menolak pemeluk agama Kristen yang ingin pindah agama ke Hindu dengan alasan bahwa keinginannya untuk mencari jawaban tentang Tuhan tidak akan berhasil bila kita tidak benar mencarinya....! Tuhan ada disetiap agama. Padahal di lain pihak begitu banyak orang yang dengan ”kasar” merebut keimanan orang lain untuk berpindah agama. Berbagai upaya dan usaha dilakukan oleh ”oknum” beragama untuk berlomba menambah kuantitas pemeluknya bahkan dengan sesuatu yang dangkal, kering dan mentah seperti melalui pemberian harta, iming-iming ataupun intimidasi.

Seandainya semua agama tidak lagi mempermasalahkan kuantitas pemeluk namun lebih mengutamakan penerapan dan pelaksanaan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari, mungkin jalannya sejarah akan berbeda. Darah dan nyawa tidak akan diobral untuk dikorbankan atas nama Tuhan atau atas nama membela kebenaran hakiki, karena sebenarnya kebenaran mutlak itu hanyalah milik Tuhan semata. Manusia hanya bertugas untuk mencarinya, mencapainya sesuai dengan interpretasi manusia yang serba relatif dan terbatas ruang serta waktu.

Semoga ini bisa menjembatani dialog berikutnya untuk saling memahami. Semoga....

Bandung, 4 Juni 2009

52 komentar:

Komentar mengatakan...

Yth. Bp. Imam Wibawa Mukti
Saya sebagai orang Hindu sangat berterimakasih atas pandangan anda tentang Hindu, dengan berdasarkan konsep yang saya (maaf saya nilai ) sebagai suatu dasar perenungan yang cukup sempurna bagi saya. memang demikianlah Hindu, bahkan anda lebih menyempurnakan pemahaman itu dalam kasta sebagai suatu sebab dan kasta sebagai akibat, malah kalangan Hindu saja tak mampu memahaminya demikian. Semoga kedamaian akan selalu berpihak pada kita, orang yang mau memahami kehidupan ini bukan sekedar toleransi tapi jauh di atas toleransi itu.
Hormat Saya: Ida Bagus Gde Parwita

mademega mengatakan...

Yth. Bapak Imam Wibawa Mukti
Saya adalah seorang penganut hindu sampai saat ini. Saya pernah kuliah di IKIP Muhammadiyah Jakarta. Maaf kalau ditinjau dari pandangan Islam, Bapak Imam ini termasuk orang yang thauhidnya harus dibenahi, karena menurut pandangan Islam, Islam adalah agama wahyu satu-satunya yang paling benar di mata Allah/Tuhan, dan bagaimanapun baiknya amal perbuatan seseorang tidak akan diterima Allah/Tuhan jika yang bersangkutan belum masuk Islam.
Justru pandangan inilah yang membuat saya masih memeluk agama Hidu, karena tidak masuk di akal saya, katanya Allah/Tuhan maha pengasih, maha penyayang, maha pengampun, eee malah-malah kok Allah/Tuhan diskriminatif.
Kembali ke masalah paparan Bapak Imam tetang agama hindu, saya yakin seyakin-yakin dunia ini akan damai kalau semua orang non Hindu/non Budha memiliki wawasan keagamaan seperti Bapak Imam.
Hormat saya : I Made Mega

Unknown mengatakan...

permisi saya seorang pemeluk agama budha..
Terima kasih sebelumnya sudah berbagi pandangan
Mungkin bagi pemeluk agama muslim yang lain, pendapat anda bisa" di cekal habis-habisan,karena penjelasan anda mengenai kasta, seakan" anda yakin dengan hukum karma yang di mana tidak di perbolehkan bagi agama agan sendiri...
Berikut,, saya amat setuju dengan pendapat anda .. Bila agama yang lain adalah salah,, adalah hal yang mudah bagi tuhan untuk membinasakannya ,ini adalah pernyataan yang tidak akan bisa di cekal dari sudut manapun.. ...
Di sini anda berusaha meluruskan,, bahwa semua aga itu di kehendaki tuhan..

Namun dari pandangan saya sendiri.. Adalah terlepas dari pandangan agama manapun,, karena saya punya keimanan pada diri saya sendiri. Agama terbenar dan di anut semua orang di dunia ini adalah hati nurani dan fikiran mereka masing" karena melalui fikiran kita bisa melihat hati nurani kita , dengan hati nurani kita bisa melihat kebenaran tanpa pandang bulu ..

Antisosialer mengatakan...

Seandaikan semua pemeluk agama mau pengertian seperti anda,saya yakin negara ini akan damai dan sejahtera dalam kehidupan beragamanya..saya sebagai salah satu warga Hindu di Indonesia mengucapkan banyak terima kasih telah mengerti dan setidaknya mau memahami cara kami dalam menjalankan kepercayaan kami..
Ida Sang Hyang Widhi wasa pasti melihat semua perbuatan anda dan mmberikan berkahnya..

Guli Mudiarcana mengatakan...

ulasannya lumayan, tetapi masih ada sedikit kekeliruan, akibat derasnya gempuran kaum adharma yang ingin menyesatkan umat Hindu.

masalah kasta, kesalahan yang disengaja guna menyesatkan masyarakat dunia terhadap agama Hindu. Dalam kitab Weda tidak ada istilah kasta yang ada adalah Catur Warna yang terbentuk akibat interaksi dinamis tiga sifat bawaan (TRIGUNA) dan Perilaku sehari hari (KARMA)

Baca selengkapnya di:

http://dharmagupta.blogspot.com/2012/04/kasta-dan-catur-warna.html

Anonim mengatakan...

Seandainya ada lebih banyak manusia ber"otak" dan lebih ber"akal"
mungkin pertikaian dengan unsur agama bisa berkurang.
Hanya sedikit melengkapi, benar dalam hindu hanya ada satu tuhan. Dan dewa - dewi hanyalah bentuk manifestasi tuhan. (semacam penggambaran sifat2 tuhan), dan hindu tidak menyembah patung. Patung dibuat hanya sebagai simbol tuhan karena keterbatasan manusia untuk menggambarkan sifat2 tuhan yang jauh diluar daya pikir manusia.

soal kasta, saya kurang tau tuh.
Sebagai seorang umat hindu, saya berterimakasih karena masih ada umat lain yang mampu menghargai keyakinan kami.

Salam.

Unknown mengatakan...

yang jelas jangan hapus budayamu, itulah agamamu yang adi luhung,

Unknown mengatakan...

Setiap agama ada perantara/orang yg sbg penerima wahyu dan menyampaikan wahyu ke umat/manusia lain utk di sebarkan. Seprti Buddha yaitu Si Dharta Gautama, Kristen dg Isa/yesus, Nasrani dengan Musa, dan Islam dg Muhammad. Siapa penerima wahyu bgi agama Hindu??

Anonim mengatakan...

Maaf, menurut saya pendapat anda tentang Sidharta Gautama menerima wahyu itu sedikit salah. Sidharta Gautama tidak menerima wahyu, melainkan mencapai kesadaran tertinggi/mencapai pencerahan atas usahanya sendiri.

deep blue sea mengatakan...

Semoga Tuhan selalu menentramkan hati setiap umat penyembah Tuhan diatas bumi ini agar kedamaian tercipta dan kebencian mereda diantara setiap umat penyembah Tuhan apapun agamanya.

Unknown mengatakan...

Saya ingin share / dialog dengan saudara I Made Mega. kalau tidak keberatan ini alamat email saya : alpani.bataM@gmail.com

Anonim mengatakan...

abang Tofik :D maaf sebelumnya Di Hindu tentu ada yang menerima wahyu atau mendapatkan pencerahan tertinggi, yaitu Rsi :D dan juga Krisnha sebagai manifestasi Tuhan yang turun kedunia, pernah bersabda di dalam Bhagawad Githa, bahwa apapun agamamu, asalahkan itu membawa kebaikan bersama, membela dharma, ataupun melawan adharma itulah agamaku, entah itu namanya hindu ataupun budha, entah kau memujiku dengan Hare Krisnha ataupun paramashiva.

Anonim mengatakan...

http://mualaf-alhamdulillah.blogspot.com/2012/06/ternyata-sidharta-buddha-gautama-adalah.html?m=1

Unknown mengatakan...

@tofikhidayat kenapa anda menyudutkan agama hindu??cobalah berpikir jika agama yg kalian anut disudutkan ?? Jadi sebelum commend macem" introspeksi dulu,,,klo anda ingun tahu siapa penerima wahyu dari hindu ,,bacalah buku yang banyak tentang itu...terimakasihhh

Unknown mengatakan...

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan, dan Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian adalah orang yang paling bertaqwa di sisi Allah. “[al-Hujurat:13].

mohon untuk cermati ayat ini. islam adalah agama yang sangat menghargai perbedaan.
SESUNGGUHNYA KALIAN AKAN MENGETAHUI KEBENARANNYA.

Anonim mengatakan...

Sayangnya banyak yang menafsirkan bahwa yang paling mulia dan paling bertaqwa = muslim, karena telah jelas menjalankan perintahNya. Sedangkan umat lain adalah kafir. Seharusnya dengan melihat secara keseluruhan maka yang bertaqwa adalah yang menghargai apa yang telah diciptakan, yaitu perbedaan - perbedaan yang ada. Jika kamu bisa menghargai perbedaan tersebut kamu adalah yang paling mulia. Apalagi jika bisa melihat kebenaran dalam pandangan orang yang berbeda. Namun kayaknya ayat ini tidak terlalu penting (maaf, jika salah bisa diluruskan) karena yang lebih banyak dikemukakan oleh umat islam sendiri adalah islam adalah satu - satunya yang benar, sehingga yang lain itu adalah salah. Bahasa paling halusnya adalah tidak salah tapi belum sempurna sehingga perlu disempurnakan(=diislamkan)

yudawiranata mengatakan...

Terimkasih atas pandangannya, semoga kita sbgai umat mnusia snantiasa dbrikan kdmaian antar umat..sprti halnya sya di dlam kluarga sya jujur wlau dlam kluarga sya ada pmluk kykinan dua agama bpak hindu ibu muslim kmi sling mnghormti prbdaan itu dn smga strusnya dmai, jd kmi bisa knpa klian tdak, slam hngat dri sya.. om shanti shanti shanti om, assallamuallaikum

SANDY YUDHA mengatakan...

kamu ikut siapa

Anonim mengatakan...

Sebenarnya kalau Anda Pengikut Agama Hindu sejati.. Anda harusnya percaya bahwa akan ada Nabi (Pembawa Pesan) dari Tuhan yang terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW, Dimana Hindu terlahir untuk makluk dan peradaban dan masa di Zaman Itu, Demikian juga Agama Buddah terlahir untuk peradaban manusia dan masa di Zaman Tertentu, Demikian pula dengan Kristen dengan pembawa Pesan Nabi Isa hanya di peruntukan untuk umat Bani Israel di zaman Tertentu Pula.. Kesemuanya membenarkan akan datangnya nabi terakhir sebagai pembawa pesan untuk seluruh Makluk sampai Akhir Zaman..

Berikut Petikan :
Ayat2x ramalan kedatangan nabi Muhammad
Disebutkan dalam Bhavisa Purana –> dalam Pratisarag Parv III, Khand 3, Adhyay 3, Shalokas 10 to 27 :

“Aryadarma akan tampil di muka bumi ini. ‘Agama kebenaran’ akan memimpin dunia ini. Saya diutus oleh Isyparmatma. Dan pengikut saya adalah orang yg berada di lingkungan itu, yg kepalanya tidak dikucir, mereka akan memelihara jenggot dan akan mendengarkan wahyu, mereka akan mendengarkan panggilan sholat (adzan), mereka akan memakan apa saja kecuali daging babi, mereka tidak akan disucikan dg tanaman semak2x/umbi-umbian tapi mereka akan suci di medan perang. Meraka akan dipanggil “Musalaman” (perantara kedamaian).”
Kalau anda baca tulisan diatas dg baik, maka anda akan melihat bahwa ciri2x dari pengikut agama kebenaran yg disebutkan adalah ciri2x yg umum terdapat pada umat Islam.

Dalam Atharvaveda book 20 Hymn 127 Shlokas 1-14 disebutkan tentang Kuntupsuktas yg mengisyaratkan bahwa nabi Muhammad akan terungkap kemudian.

Mantra 1 mengatakan : ia akan disebut Narasangsa. “Nars” artinya orang, “sangsa” artinya “yg terpuji”.Jadi Narasangsa artinya : orang yg terpuji. Kata “Muhammad” dalam bahasa arab juga berarti : orang yg terpuji. Jadi Narasangsa dalam bahasa Sansekerta adalah identik dg Muhammad dalam bahasa arab. Jadi Narasangsa adalah figur yg sama dg nabi Muhammad. Ia akan disebut “Kaurama” yg bisa berarti : pangeran kedamaian, dan bisa berarti : orang yg pindah (hijrah). Nabi Muhammad adalah seorang pangeran kedamaian yg hijrah dari Makkah ke Madinah. Ia akan dilindungi dari musuh yg akan dikalahkannya yg berjumlah 60.090 orang. Jumlah itu adalah sebanyak penduduk Makkah pada masa Muhammad hidup yaitu sekitar 60.000 orang.


Anonim mengatakan...

Special to : Bapak I Made Mega dan Ida Bagus Gde Parwita
Semoga Hidayah Allah tercurah untuk Bapak...
Sebenarnya kalau Anda Pengikut Agama Hindu sejati.. Anda harusnya percaya bahwa akan ada Nabi (Pembawa Pesan) dari Tuhan yang terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW, Dimana Hindu terlahir untuk makluk dan peradaban dan masa di Zaman Itu, Demikian juga Agama Buddah terlahir untuk peradaban manusia dan masa di Zaman Tertentu, Demikian pula dengan Kristen dengan pembawa Pesan Nabi Isa hanya di peruntukan untuk umat Bani Israel di zaman Tertentu Pula.. Kesemuanya membenarkan akan datangnya nabi terakhir sebagai pembawa pesan untuk seluruh Makluk sampai Akhir Zaman..

Berikut Petikan :
Ayat2x ramalan kedatangan nabi Muhammad
Disebutkan dalam Bhavisa Purana –> dalam Pratisarag Parv III, Khand 3, Adhyay 3, Shalokas 10 to 27 :

“Aryadarma akan tampil di muka bumi ini. ‘Agama kebenaran’ akan memimpin dunia ini. Saya diutus oleh Isyparmatma. Dan pengikut saya adalah orang yg berada di lingkungan itu, yg kepalanya tidak dikucir, mereka akan memelihara jenggot dan akan mendengarkan wahyu, mereka akan mendengarkan panggilan sholat (adzan), mereka akan memakan apa saja kecuali daging babi, mereka tidak akan disucikan dg tanaman semak2x/umbi-umbian tapi mereka akan suci di medan perang. Meraka akan dipanggil “Musalaman” (perantara kedamaian).”
Kalau anda baca tulisan diatas dg baik, maka anda akan melihat bahwa ciri2x dari pengikut agama kebenaran yg disebutkan adalah ciri2x yg umum terdapat pada umat Islam.

Dalam Atharvaveda book 20 Hymn 127 Shlokas 1-14 disebutkan tentang Kuntupsuktas yg mengisyaratkan bahwa nabi Muhammad akan terungkap kemudian.

Mantra 1 mengatakan : ia akan disebut Narasangsa. “Nars” artinya orang, “sangsa” artinya “yg terpuji”.Jadi Narasangsa artinya : orang yg terpuji. Kata “Muhammad” dalam bahasa arab juga berarti : orang yg terpuji. Jadi Narasangsa dalam bahasa Sansekerta adalah identik dg Muhammad dalam bahasa arab. Jadi Narasangsa adalah figur yg sama dg nabi Muhammad. Ia akan disebut “Kaurama” yg bisa berarti : pangeran kedamaian, dan bisa berarti : orang yg pindah (hijrah). Nabi Muhammad adalah seorang pangeran kedamaian yg hijrah dari Makkah ke Madinah. Ia akan dilindungi dari musuh yg akan dikalahkannya yg berjumlah 60.090 orang. Jumlah itu adalah sebanyak penduduk Makkah pada masa Muhammad hidup yaitu sekitar 60.000 orang.


Sehingga pernyataan Bapak I Made Mega bahwa Islam adalah agama wahyu satu-satunya yang paling benar di mata Allah/Tuhan, dan bagaimanapun baiknya amal perbuatan seseorang tidak akan diterima Allah/Tuhan jika yang bersangkutan belum masuk Islam. "BENAR" karena ketika Anda Menyakini Bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah yang terakhir sesuai dengan yang di ceritakan pada Kitab2 agama Hindu, Budha maupun Kristen, Maka itulah Islam.. Insya Allah bermanfaat.. Tiada Hidayah melainkan atas kehendak Allah SWT..

Anonim mengatakan...

saya muslim, agama yg paling benar ya ISLAM, itu menurut saya dan saya sangat meyakini nya, kalau tidak yakin buat apa saya memeluk ISLAM. Hal itu jg berlaku bagi pemeluk agama yg lain bahwa anda yakin dengan agama anda sendiri. Jika ada kajian yg membandingkan antar kitab suci masing2 agama hal itu tentu sah saja dan sangat wajar karena kita adalah manusia yg diciptakan Tuhan dengan akal dan budi. Saya pun yakin jika pemeluk agama lain itu salah jalan, tetapi saya juga akan menghormati apa yg mereka yakini itu dianggap benar oleh mereka karena dalam Al Quran pun sudah diceritakan banyak sekali contohnya. Jadi kesimpulannya silakan berdialog secara baik2 dan saling menghormati tetapi HIDAYAH itu tetap hak Tuhan semata, tidak satu pun manusia termasuk para Nabi yg mampu memberi HIDAYAH. Bagi sesama Muslim lebih baik kita tingkatkan dulu ilmu dan iman kita karena itu perintah yg paling utama dari ALLAH SWT,,,bagaimana kita bisa memberi nasihat yg baik jika kita belum memeluk ISLAM secara kaffah, bukan maksud menggurui, karena saya pun belajar ISLAM sampai ajal menjemput.

senfuki mengatakan...

Islam tidak pernah mengatakan , ini salah dan itu salah, tapi agamamu agamamu agamaku agamaku., agama tidak ada yang tidk baik, semuax mengajarkn kebaikan, perkara hub. Pencipta n makhluk adlh urusan pribadi, berani berbuat maka bertnggung jwab., selamat menikmati........

senfuki mengatakan...

Islam tidak pernah mengatakan , ini salah dan itu salah, tapi agamamu agamamu agamaku agamaku., agama tidak ada yang tidk baik, semuax mengajarkn kebaikan, perkara hub. Pencipta n makhluk adlh urusan pribadi, berani berbuat maka bertnggung jwab., selamat menikmati........

Unknown mengatakan...

Hati hati menafsirkan kitab suci...karna kita tidak lahir pada masa itu...tuhan tdk akan mencampuri urusan manusia...alam sdh menetapkan hukumnya ( karma/sebab akibat)..

devajiraka mengatakan...

Menurutku semua agama adalah agama bumi karena adanya di bumi dan berlaku bagi makhluk bumi. Orang yang menganggap langit sebagai tempat Tuhan juga orang bumi ini, benarkah atau imajinatif? Lihat saja kitab suci agama kan tidak dijatuhkan begitu saja dari langit oleh Tuhan, tetapi dibuat oleh manusia yang katanya "menerima wahyu" equivalen dengan semacam wangsit yang dinyatakan oleh paranormal dewasa ini. Agama dengan ayat-ayat kitrab sucinya ditujukan untuk membina akhlak/moral manusia dalam menjaga keharmonisan hubungan antar sesama manusia, manusia dengan alam sekitarnya, dan manusia dengan Tuhan. Jika benar kitab suci itu buatan Tuhan pastilah sempurna dan mengandung kebenaran abadi sebagaimana kemahasempurnaan dan kemahabenaran ciptaan Beliau yaitu alam sermesta beserta isinya, dan tak satu manusiapun yang dapat menyamai untuk menciptakannya. Jangankan menciptakan alam semesta, menciptakan sebutir telur ayam pun manusia tidak bisa persis sama seperti telur alami, apalagi bisa menghidupkan ayam yang sudah mati, karena manusia jauh dari kesempurnaan dan kebenaran absolut Tuhan. Jika benar wahyu yang tercantum dalam ayat-ayat kitab suci itu buatan Tuhan pastilah mahabenar dan mahasempurna adanya, lalu mengapa banyak ayat yang tidak bisa berlaku universal sepanjang zaman? Jawabannya sudah pasti ayat-ayat itu jauh dari kebenaran sempurna, alias buatan manusia atau ditulis manusia menggunakan huruf dan bahasa etnis tertetu bukan bahasanya Tuhan. Wujud huruf-huruf, kata-kata, dan kalimat-kalimat dari bahasa Tuhan (wahyu faktual yang mengandung kebenaran abadi) adalah alam semesta beserta isinya, bukan wahyu yang katanya diterima oleh seorang manusia yang ditulis ke dalam sebuah kitab berhuruf dan berbahasa manusia dari etnis tertentu.

devajiraka mengatakan...

Alam semesta beserta isinya adalah bahasa nyata yang universal dan mengandung kebenaran abadi yang diciptakan oleh Tuhan, Beliau memenuhi/ merasuki/ melingkupi seluruh ciptaan Beliau itu yaitu alam semesta dan segala isinya dalam segala ruang dan waktu untuk menciptakan, memelihara, dan mengakhiri makro kosmos (benda-benda alam semesta) dan dalam kelahiran, kehidupan, dan kematian mikrokosmos (makhluk hidup). Dalam tataran makhluk hidup (benda ciptaan Beliau yang diberi roh) diciptakan tiga jenis yaitu: 1. tumbuh-tumbuhan yang hanya diberi tambahan kandungan energi, 2. hewan/binatang yang diberi kandungan energi dan suara, dan 3. manusia yang diberi kandungan energi, suara, dan pikiran. Hanya pada manusialah agama itu dipikirkan dan dipraktikkan dalam hidupnya, tidak ada agama islam, kristen, hindu, atau buddha yang dianut oleh binatang dan tumbuh-tumbuhan. Namun yang pasti benar ketiga jenis makhluk hidup itu memiliki roh/nyawa sehingga hidup. Roh/nyawa tidak pernah mati walau pisik makhluk yang ditempatinya sewaktu-waktu mati atau menjadi benda mati atau nyawanya melayang. Lalu dikemanakan oleh Tuhan roh-roh itu setelah mati? Disni berlaku hukum Tuhan "sebab-akibat" yang teratur secara absolut dan pasti. Contoh misalnya disebabkan oleh keberadaan matahari bulan bumi dalam satu garis tegak lurus akibatnya terjadilah gerhana matahari atau gerhana bulan (hukum makrokosmos). Demikian juga dengan roh-roh itu, misalnya disebabkan seorang manusia yang prilaku atau perbuatannya seperti binatang akibatnya dalam kelahirannya mendatang menempati badan baru sebagai binatang, atau disebabkan perbuatan seorang manusia mencerminkan sifat-sifat ketuhanan akibatnya rohnya kelak terlahir sebagai pemuka agama, atau disebabkan oleh perbuatan manusia yang suka menebar teror atau menjadi teroris akibatnya terlahir sebagai binatang singa yang selalu mengancam hidup binatang lain, atau disebabkan seorang wanita suka kawin cerai demi harta mengakibatkan kelak terlahir sebagai wanita PSK, atau disebabkan suka mengkafirkan orang berakibat kelak terlahir sebagai binatang/tumbuhan yang memang tidak mengenal agama, atau disebabkan dia membunuh/mencuri berakibat dia masuk penjara, dan sejenisnya (hukum mikrokosmos).

devajiraka mengatakan...

Lalu dimana sesungguhnya sorga dan neraka itu? Berdasarkan kesadaran semua kebenaran di atas, maka kita dapat masuk sorga di mana pun jika kita mampu mengharmoniskan prilaku diri kita dalam berhubungan dengan sesama manusia, alam sekitar, dan Tuhan. sebaliknya kita akan menemui neraka bila kita tidak mampu mengharmoniskan perbuatan kita dengan sesama manusia, alam sekitar, dan Tuhan tentunya. Sorga tidak perlu dikejar kelangit, karena sudah banyak astronut keangkasa tidak juga menemukan itu sorga. Tuhan ada dimana-mana memenuhi segala ciptaanya sehingga Tuhan Maha Tahu, Maha Melihat, Maha Adil, maka sorga dan neraka pun ada dimana-mana dan kita capai dan dapati sesuai hasil prilaku/perbuatan kita. Inilah Sanatana Dharma (kebenaran yang kekal abadi), jangan anda dibilang ini sebagai agama wahyu atau agama wangsit yang diterima oleh paranormal atau dukun yang turun dari langit. Jika sulit menggambarkan wujud Tuhan sebagai Sanatana Dharma, bolehlah barimajinasi dengan memvisualisasikan kedalam wujud nyata yang mudah anda pahami. Misalnya fungsi Tuhan dalam menciptakan alam semesta ini boleh anda gambarkan dengan sesosok manusia atau bentuk apa saja menurut anda yang memiliki tangan memegang jaring laba-laba dan pada titik-titik tertentu jaring itu ada bulatan-bulatan menggambarkan plenet-planet dan ada planet yang dihuni oleh suatu kehidupan. Kami berharap anda tidak menyembah jhasil karya itu tetapi untuk membantu konsentrasi anda dalam membayangkan kemahakuasaan Tuhan sebagai Maha Pencipta. Dengan demikian Anda bukanlah penyembah berhala tetapi menyembah Tuhan serbagai Sanatana Dharma.

Yusuf Afrizal mengatakan...

• Jika memang nabi Muhammad telah diramalkan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, maka mengapa nabi Muhammad tidak meneruskan kedua kitab tersebut namun malah mendirikan agama tersendiri serta mengubah arah kiblat...?

• Jika memang nabi Muhammad adalah orang benar, maka mengapa mayoritas Ahli Kitab menolaknya dan menyebutnya nabi palsu...?

Hal ini sama seperti...

• Jika memang sang Buddha merupakan sosok yang diramalkan dalam kitab Baghavata Purana sebagai jelmaan Wishnu (Dewa Pemelihara), maka mengapa sang Buddha tidak mengakui kewenangan Kitab Weda dan justru mendirikan agama tersendiri...?

• Jika memang sang Buddha adalah orang benar, maka mengapa mayoritas orang Hindu menolaknya dan menyebutnya sebagai orang yang mengajarkan ajaran sesat...?

[] Kitab-kitab tersebut sebenarnya meramalkan orang yang baik dan benar ataukah meramalkan orang yang buruk dan membuat kekacauan...?
[] Mengapa respon masyarakat demikian...?
[] Manakah yang benar...?

Unknown mengatakan...

Kita dilahirkan di keluarga dan lingkungan yang meyakini agama masing2, doktrin2 yang di terima oleh akal pikiran kita pasti akan bertentangan dengan yang terjadi sekarang, sama halnya yang terjadi sekarang israel menggempurhabis2an palestina, mereka betiak kami bukan penjajah, tapi kenyataanya dapat dilihat sendiri, jadi menurut saya hanya 1 kesimpulan.
Ù„َÙƒُÙ…ْ دِينُÙƒُÙ…ْ ÙˆَÙ„ِÙŠَ دِينِ
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku. (QS Al Kafirun: 6)
Jangan saling caci anatar pemeluk agama, urusilah agama masing2.

Anonim mengatakan...

uaaaaaaaaaaheeeeeeeeeem....

dwajikak mengatakan...

Bp. Imam yth. Suastyastu. Salut untuk anda, bukan saja karena telah mencoba mendudukkan Hindu Bhuddapada tempatnya, tapi juga karena anda seorang muslim yg telah memanfaatkan dengan baik karuni Tuhan yg sangat berharga bagi manusia berupa kecerdasan akal budi shg sambil berpegang teguh kepada keyakinan anda tidak mengharamkan untuk membuka jendela hati guna melihat sinar kebenaran. Saya yakin dg cara ini anda akan semakin kokoh. Itulah setidaknya yg saya alami, sangat berdosa kiranya ketika kita mengkerdilkan Tuhan dengan menelan doktrin dogma (yg sejatinya diakui atau tidak ada campur tangan manusia disitu) dan mengabaikan kerja hati nurani. Ayo kita tak henti belajar. Klo berkenan saya rekomendasikan untuk singgah di "hum an earth" blog seorang temen (muslim juga) y i: Erianto Rachman, seorang bloger yg sangat cerdas.....silakan. Nuwun.

dwajikak mengatakan...

Bp. Imam yth. Suastyastu. Salut untuk anda, bukan saja karena telah mencoba mendudukkan Hindu Bhuddapada tempatnya, tapi juga karena anda seorang muslim yg telah memanfaatkan dengan baik karuni Tuhan yg sangat berharga bagi manusia berupa kecerdasan akal budi shg sambil berpegang teguh kepada keyakinan anda tidak mengharamkan untuk membuka jendela hati guna melihat sinar kebenaran. Saya yakin dg cara ini anda akan semakin kokoh. Itulah setidaknya yg saya alami, sangat berdosa kiranya ketika kita mengkerdilkan Tuhan dengan menelan doktrin dogma (yg sejatinya diakui atau tidak ada campur tangan manusia disitu) dan mengabaikan kerja hati nurani. Ayo kita tak henti belajar. Klo berkenan saya rekomendasikan untuk singgah di "hum an earth" blog seorang temen (muslim juga) y i: Erianto Rachman, seorang bloger yg sangat cerdas.....silakan. Nuwun.

Unknown mengatakan...

Karena islam datang sebagai rahmatan lilalamin yaitu agama yg menyempurnakan agama lain nya jadi bila ada yg bilang umat agama lain kafir itu karena tidak mau belajar islam dengan benar.

Unknown mengatakan...

Mohon maaf ikut komen...
Bagi yg menganggap Tuhan / Alloh..itu diskriminatif merupakan hal yg negatif dr Tuhan..maka akan saya luruskan..Diskrimatif nya Alloh itu mencerminkan Maha sayang nya Alloh..kpd yg dikehendaki Nya..yg mau mengikuti Nya...dan jg Mencerminkan Maha Berkuasa nya Alloh..dan Maha Raja Langit dan Bumi..pelajarilah 99 nama Alloh..Asmaul Husna

Unknown mengatakan...

Anonim jgan terlalu lancang kau bilang ayat al quran tdk pnting,,,kau yg terlalu menyudut kan islam,kau kafir tp mengaku islam,,,

Unknown mengatakan...

Anonim asal kau tau sudah jelas d al qur'an d katakan bahwa yahudi,nasrani dan mejusi(hindu/budha) itu ad lah musuh yg nyata,selagi agama2 tersebut menghormati islm mk kt akn damai,tp kalau mereka memerangi islm,demi allah sy siap mati membela islam,,,

Juya mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Juya mengatakan...

Tidak ada yg nama nya Tuhan seribu, tuhan itu satu, tuhan itu adalah sebutan untuk sang pencipta alam. Saya yakin semua agama pasti punya sang pencipta alam., nah sang pencipta ini di setiap agama punya versi yg berbeda2 kalo di islam yaitu "Allah", mungkin di agama lain beda lagi nama nya. Semua agama berasal dari sang pencipta => agama sang pencipta => pecah menjadi berbagai agama (hindu, budha, kristen, islam). Pda dsr nya agama itu sama yaitu 1 namun krna pemikiran manusia berbeda maka timbulah jga agama yg berbeda.

Juya mengatakan...

Tidak, musuh yg nyata adalah iblis. Jika anda terlahir sebagai seorang anak yg brgama kristen apakah kamu meng anggap kristen itu salah? Saya rasa tidak bahkan sebalik nya. Ingkar kah anda kata "semua alam semesta dan isinya itu ciptaan Allah". Apakah ada agama lain disana? Tentu saja ada. Jangan mengatas namakan islam. Yg anda katakan itu adlah dari diri anda sendiri krna islam tidak seburuk itu.

Saya Muslim

Juya mengatakan...

Ebi kamu salah, jangan egois. Yg benar itu

Sang pencipta => agama Tuhan => berbagai agama (hindu, budha, kristen, islam, dll)

Dalam islam sang pencipta adlah
ALLAH
Lain agama lain versi lain sebutan tapi pada dasarnya sama => sang pencipta. Semesta alam dan isinya ciptaan Sang pencipta, versi muslim(Allah)

Juya mengatakan...

Mksd saya evi bkn ebi

Lanang wiraa mengatakan...

Ada banyak malah penerima wahyu di hindu, salah satunya rsi atri, ada jaimini

Lanang wiraa mengatakan...

Anda benar mas, disitulah tuhan menguji kita

Unknown mengatakan...

Mungkin anda harus lebih banyak membaca utk masalah siapa yang menerima wahyu dalam agama hindu mungkin saya kurang tahu karena saya jg bkn penganutnya tp kembali lagi ketidak tahuan kita krn kita tdk termasuk di dalamnya. kalo niat anda benar2 untuk mencari tahu, silahkan cari di dalam kitab2 agama hindu atau tanyakan pada pemuka2 agamanya bkn dengan mempertanyakannya di khalayak umum krn kesan masing2 org akan berbeda dalam menanggapinya dan bisa memicu kesalahpahaman yg tdk di inginkan. dan setahu saya dalam agama yg saya yakini (Islam), Rasulullah SAW bkn satu2 nya nabi yg menerima wahyu, tp ada banyak 25 diantaranya yang utama dari Adam A.S hingga yang menyempurnakannya Muhammad SAW.

Unknown mengatakan...

Mengenai masalah keyakinan bahwa Islam adalah satu satunya agama yang benar, saya tidak pungkiri itu lah yang saya yakini, dan semua umat Islam yang bertakwa yakini. Itu memang benar karena dlam kitab kami sendiri tertulis demikian, sehingga jika ada sedikit pun pikiran utk mengatakan bahwa agama lain juga benar atau semua agama benar, ditakutkan itu pertanda terkikisnya iman kami, krn sudah menyangkal apa yang ditulis oleh kitab kami yang jelas menyebtkan Islam satu2nya agama yang hak. Maka tolong dimengerti dan jangan menganggap bahwa itu bentuk intoleran kami, krn walaupun ada ayat demikian, kami tetap di batasi dalam alquran utk tdk mencampuri agama lain, termasuk mengatakan agama yang lain salah di depan penganutnya krn kami juga di larang utk menyakiti perasaan umat lain.dan tidak boleh memaksakan keyakinan ini pada umat lain. sebagai bentuk toleransi kami.

Unknown mengatakan...

Setahu saya apa yang mbak evi katakan itu benar terlepas dari caranya menyampaikan yg agak bersemangat, bahwa Alquran menyebutkan bahwa kaum Nasrani,Yahudi, dan Majusi adalah musuh yang Nyata, dan ini di perjelas oleh ahli tafsir bahwa mereka adalah musuh yang nyata jika memerangi atau mengolok2 Islam. tapi selama kita saling menghargai maka kita tdk perlu memeranginya dan bisa hidup rukun berdampingan, tp jika mereka memerangi kita, maka melawannya adalah jihad.

Anonim mengatakan...

Tofik hidayat...
Komenmu ngawur
Provokativ
Ngga mutu...!!!

Anonim mengatakan...

Itu betul sebagai agama damai (arti islam)dan percaya MUHAMAD NABI terakhir.tapi sayang tidak ada kedamaian bahkan fi negara kelahiran islam sendiri tidak damai
Dan pengikut umatnya membuat teror dimana mana ini fakta
Masih kah bisa di percaya

Adiatmika_ mengatakan...

Pertanyaan anda provokativ

Unknown mengatakan...

Tofik hidayat nee blum pernah keruauhan yaa

Anonim mengatakan...

Komen sedikit
Saya heran, hari gini masih ngeributin hal yang gak penting, tapi inilah dinamika peradaban negara sedang berkembang, yang selalu ngeributin tentang Tuhan. Tuhan gak perlu di ributin, terserah konsep masing -masing. Bahkan kalau kita mau memandang dari sudut pandang sains, Tuhan lebih dari yang anda bayangkan. Tuhan meliputi seluruh alam semesta, anda pernah gak dengar tentang Quasar, Galaksi, Nebula, Ruang antar bintang. Pernah dengar tidak Voyager yang diluncurkan tahun 1975 sekarang telah memasuki ruang antar bintang? Sesekali kameranya menoleh balik dan mengirimkan foto bumi, fotonya hanya sebesar satu butir pasir di antara hamparan benda angkasa. Bumi ini kecil kawan. Bayangkan sebegitu agungnya Tuhan sang pencipta yang menciptakan alam semesta ini. Mungkin saja beliau menciptakan dan meninggalkannnya, dan membiarkan hasil ciptaannya berkembang sendiri.
Sekarang coba , siapa bisa jawab, Kalau Tuhan memang peduli sama kita, para umatnya yang selalu beselisih mencari kebenaran tentang beliau, kok beliau gak pernah kirim email ke kita? menjawab sms kita? atau kirim WA misalnya? Kan Tuhan itu maha pencipta, WA , internet dan telekomuikasi yang canggih di Bumi bukan apa apa bagi beliau. Coba jawab kenapa beliau gak langsung konfirmasi tentang kebenarann dan keberadannya? Asumsi saya beliau gak peduli sama kita, para penghuni Bumi, beliau mencipta lalu kita dibiarkan berkembang sendiri. Gak bisa jawab kan?? kalau kita hanya ribut hanya perkara ginian saja , kapan kita bisa mengikuti jejak negara lain yang telah teknologinya maju, Ingat internet dan sebagainya itu adalah hasil karya manusia, canggih dan dapat kita manfaatkan untuk berkirim pesan, bloging dan sebagainya. Kalau memang Tuhan peduli, Beliau pasti sudah mengetengahi perselisihan ini, kalau beliau emang sempat hanya ngurusin manusia dan keyakinannya pasti beliu sudah tetapkan satu agama yang paling benar. Tapi nyatanya apa??? Ada yang mau memaksakan kebenarannya sendiri? Tidak segampang itu kawan, Pencarian kebenaran, termasuk tentang penciptaaan sekarang ini tengah sedang berlangsung, dan itu tidak lagi mengandalkan wahyu, tapi pengindraan, bukti empiris, fakta ilmiah, dan itu dapat dikerjakan oleh para ilmuwan. Siapa mereka? orang orang cerdas IQ tinggi yang berkantor di NASA, siapa orang orang itu? orang orang itu adalah manusia cerdas yang mengasimpangkan keyakinan Agama dalam upaya pencarian kebenaran berikutnya, karna rahasia alam semesta sedang ditelusuri keberadaannya. Temuan tentang Black Hole, Black Matter, High Bosson dan sebagainya sekarang sedang berlangsung. Menurut hemat saya Agama sekarang tidak relevan lagi ngurusin masalah penciptaan, domainnya adalah bagaimana kita menciptakan toleransi antar sesama sehingga sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang ditinggalkan kita mesti bersatu, mencari kesejahteraaan sehingga ilmu kita kian tinggi. Siapa tahu kelak bumi tidak kondusif lagi untuk ditinggali maka Ayoook pindah ke planet lain. Dan saya kira Tuhan sendang menunggu kita, mahlluk paling sempurna yag pernah beliau ciptakan telah mampu menyelamatkan dirinya dan tetap exis di alam. Maka saat itu beliau sedang tersenyum. Salam

Balibagus mengatakan...

Dear sahabatku taufik hidayat, ini salah satu jawaban dr pertanyaan anda

Turunya wahyu yang kemudian menjadi pegangan dan ajaran bagi orang-orang Hindu terjadi melalui beberapa tahap, yaitu : pertama-tama, Brahman (Tuhan, sang Hyang Widhi Wasa) menyampaikan kepada Dewa Brahma, kemudian dari Dewa Brahma Wahyu tersebut disampaikan kepada 7 Maha Rsi yang dikenal dengan sebutan Sapta Maha Rsi yaitu, Maha Rsi Grtsamada, Maha Rsi Wiswamitra, Maha Rsi Atri, Maha Rsi Baravia, Maha Rsi Vasistha, Maha Rsi Kanwa, dan yang terakhir Maha Rsi Vamadewa. Kemudia wahyu yang diterima oleh para Maha Rsi Tersebut dibukukan oleh Maha Rsi Vyasa dan Muridnya dan menjadi kitab suci agama Hindu yang dikenal dengan kitab Weda, yang terbagi kedalam empat bagian yang dikenal dengan sebutan Catur Weda yaitu : Pertama, Kitab Reg Weda yang dibukukan oleh Maha Rsi Puluha, Kedua, Kitab Yajur Weda oleh Maha Rsi Vaisampayana, ketiga, Kitab Sama Weda oleh Maha Rsi Jaimini, dan yang terakhir adalah Kitab Atharva Weda oleh Maha Rsi Sumantu. Kemudian untuk menjaga keaslian ajaran Weda yang tersimpan dalam beberapa kita tersebut dibuatlah pedoman pasti yang dituangkan dalam kitab Manawana Dharmasastra. Dalam pedoman tersebut ajaran agama Hindu dijabarkan dibagi kedalam 5 struktur yaitu, Sruti, Smrti, Sila, Acara dan Atmanastuti.

Laman