Kamis, 04 Juni 2009

MEMAHAMI WANITA (4)







(Sambungan dari 3)


1. Jangan pernah menunjukkan kekagumanmu pada wanita lain

“ku hanya minta..

hanya aku dihatimu…

hanya aku…dan kamu…juga dihatiku…”

Nah ini dia…sekali lagi, perasaan wanita itu halus. Sedikit saja pandangan kita memutar lebih dari 10 derajat pada wanita lain, percayalah…dia akan mengetahuinya. Padahal terkadang gerakan kita begitu spontan dan cepat. Entah mengapa, wanita selalu tahu itu.

Ada wanita yang seolah tidak peduli dengan apa yang kita lakukan terhadap wanita lain. Ada dua sebab, pertama dia memang tidak menyukai kita. Kedua, dia diam hanya untuk mengetahui kepribadian kita. Bagaimanapun, spontanitas yang kita lakukan adalah hasil dari apa yang sering kita lakukan ketika sedang tidak bersama dia khan?

Katakanlah kita sedang melakukan pendekatan pada si A, jangan pernah kita mengungkapkan kekaguman kita tentang si B walaupun dia adalah sahabatnya. Apalagi mencuri pandang pada si B. siap-siap saja kita berjuang untuk kembali meyakinkan dirinya bahwa yang kita sukai adalah dia. Panjang dan sangat melelahkan.

Possesif? Tidak juga. Wanita menyenangi apabila dirinya hanya satu-satunya makhluk bernama wanita yang bisa membuat kita bangga. Itu saja sudah cukup.

Ada juga wanita yang mungkin mengatakan, “biarkan saja, toh dia cuma melihat, asal jangan coba-coba lebih dari itu”. Dan kamu percaya kalau wanita itu tidak memiliki perasaan apapun dengan apa yang kita lakukan? Lama-kelamaan pendapatnya akan berubah seiring pergaulan dan pengalamannya di kehidupan sosial. Bahwa kaum pria adalah sejenis makhluk yang sulit dipercaya. Makhluk yang paling mudah mengingkari kepercayaan. Makhluk yang paling doyan mencari sensasi.

Wanita memuja monogami. Baginya kesetiaan adalah segalanya. Baginya kepemilikan penuh adalah dunianya. Tidak ada istilah berbagi kasih sayang. Berbagi perhatian apalagi berbagi cinta. Kalau ada wanita yang tidak sependapat dengan kalimat diatas, lebih baik kamu segera tinggalkan, atau kamu akan merana mengemis cinta dan disakiti….

Ada sebagian kaum pria mengatakan bahwa “cintaku hanya untuk satu orang, tapi sayangku untuk kemanusiaan”….wih…wih…jangan harap wanita mau mendengarnya. Apalagi alasan,” aku tidak pindah kelain hati kok , Cuma pindah kelain bodi. Aku hanya cinta kamu seorang, yang lain adalah sebuah kesalahan”, makan tuh rayuan! Siap-siap kehilangan wanita yang kamu cintai.

Ada sebuah perasaan menghinggapi pria ketika dia sedang atau akan mejalin hubungan dengan seorang wanita. Yaitu, ketika kita sedang “jomblo” terasa begitu sulit mendapatkan pasangan. Begitu banyak pengorbanan perasaan untuk mengejar wanita yang didamkan, dan begitu banyak kendala dan hambatan untuk dapat meraihnya. Tapi suatu ketika, pada saat kita telah mendapatkan wanita yang kita harapkan, justru banyak wanita-wanita lain yang memberikan harapan pada kita. Entahlah, apakah itu hanya perasaan penulis saja? Tapi banyak teman juga mengatakan hal yang sama. Sehingga terkadang timbul pertanyaan, apakah kalau seorang pria telah memiliki pasangan maka pria akan cenderung akan lebih terlihat mempesona dibandingkan dengan pria yang masih lajang? Nah ada yang bilang kalau itu hanyalah bentuk godaan saja. Uji nyali pria dalam mencintai wanita. Kalu dulu Adam begitu setia kepada Hawa karena memang tidak ada wanita lainnya di dunia ini yang seumur dengan Adam, sekarang…jaman sudah lain. Wanita begitu mudah dijumpai. Sulit didekati, tapi ketika kita telah menemukan pasangan, wanita lain justru meminta perhatian kita. Wanita…wanita…


2. Hindari selalu merasa lebih tahu dan lebih pintar

“kutahu takdir mengutukmu menjadi

khalifah alam semesta…

pemimpin jagat raya…

tapi yang ku mau darimu hanyalah

cinta yang sangat sederhanayang menganggap aku adalah wanita…”

Dunia pria memang keras dan terkadang terasa penuh dengan persaingan. Sosok wanita yang jelas-jelas memiliki tingkat kepandaian diatas pria selalu mendapatkan respon setengah hati dari kita. Bahkan penulis pernah memiliki pendapat, “wanita cantik pasti tidak pintar dan wanita yang pintar pasti tidak cantik”. Mungkin ungkapan itu terlalu terburu-buru atau bahkan terasa sangat menohok isu Gender.

Padahal, di dunia ini makhluk yang memiliki kekuatan super hanyalah makhluk bernama wanita. Cobalah kita sebagai pria, sebentar saja menurunkan ego dan mulai membandingkan peran wanita dalam kehidupan sosial kita! Pasti kita akan menemukan berbagai temuan baru yang mau tidak mau kita akui bahwa wanita adalah makhluk super. Mungkin itulah tujuan wanita dilahirkan, yaitu kekuataan dan kelebihannya diciptakan untuk melengkapi dan menutupi kelemahan dan kekurangan pria.

Oleh karena itulah maka ketika kita sedang berusaha menjalin hubungan dengan wanita, rubahlah posisi sok tahu kita dengan mencoba menempatkan diri sejajar dalam hal yang dikuasainya. Jangan bilang bodoh kalau wanita tidak tahu sepak bola. Jangan bilang wanita kampungan kalau tidak tahu film perang, musik metal atau underground. Karena kita pun akan blingsatan kalu kita diajak ngomong tentang harga bawang merah dipasar, atau tentang cara memasak daging biar tidak keras. Jadi, jangan coba memperlombakan renang pada atlit tinju dan atlet catur.

Untuk bisa berbicara dan mendekati wanita, maka kita harus coba untuk membahas sesuatu yang umum atau unisex. Masalah sosial dan persahabatan paling disenangi wanita untuk dijadikan tema pembicaraan. Masalah yang dialaminya hari ini, atau mungkin prestasi pertemannya di dunia yang baru mereka masuki akan membuat pembicaraan semakin seru. Dan dia akan merasa, kalau kita adalah teman yang enak diajak bicara ( padahal mungkin 80% pembicaraan didominasi olehnya). Asyik-asyik ajalah….!

Jangan dulu mencoba membicarakan sesuatu yang berat seperti filsafat atau kemajuan tekhnologi terkini. Atau tentang perkembangan terakhir peperangan di Rusia. Atau tentang kemungkinan munculnya alien di muka bumi. Mulailah dengan musik yang disenanginya atau film yang baru kita tonton bersama kemarin. Jangan dulu bicara tentang buku “Da Vinci Code” sebelum kita yakin kalau dia juga telah membacanya. Bahas dululah “laskar pelangi” yang sangat menggugah hatinya.

Sulit? Ya iyalah …kalau kitanya sendiri memang tidak tahu apa-apa dibandingkan dia yang lebih rajin baca buku. Belajarlah…atau kita akan menjadi penghuni musium dinosaurus di hatinya.

Siapapun, tidak pria atau wanita memang harus terus menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khan (klise banget ngga?) , karena kita tidak pernah tahu kapan kita membutuhkannya. Nah yang jelas pada saat melakukan hubungan dengan lawan jenislah akan kelihatan kualitas diri kita dari ilmu yang kita punya.

Caranya, coba pancing dengan materi pembicaraan yang umum, yang sekiranya semua orang tahu. Bicaralah sesedikit mungkin dan dengarkan pendapat atau opininya. Dari situ kita akan tahu topik pembicaraan apa yang disenanginya. Pria hanya cukup untuk mengatakan,”benarkah…?” atau “ya…kamu benar…!” atau sekedar “hmmmm…..”. jangan sekali-kali secara terbuka menentang apa yang menjadi opininya walaupun menurutmu itu salah. Karena kitapun sebenarnya tidak pernah tahu mana yang benar dan mana yang benar-benar tidak benar? (filosofis atau membingungkan?)

Ini bukan masalah mengalah atau memperlakukan wanita seolah sedemikian bodohnya sehingga pria harus berbohong dan merunduk dihadapannya. Ini masalah komunikasi yang bisa terjalin secara bertahap dan saling menghargai. Kesalahan kita dalam berkomunikasi, khususnya dengan perempuan adalah dalam memposisikan dan mengambil jarak aman untuk memulainya. Setelah itu….terserah anda! Berguling dan bergulat dalam debat berkepanjangan pun adalah menjadi sesuatu hal yang menyenangkan ketika frekuensi hati telah dalam gelombang yang sama.

3. Dengarkan saja!

“aku hanya butuh didengar..

itu saja

kalau kau memang mencintaiku”

Ya…dengarkan saja apa yang dikatakannya!

Jangan membantah!

Jangan menjadi super hero yang bisa menyelesaikan segala masalahnya.

Pada dasarnya, wanita hanya membutuhkan tempat sampah dari semua yang dibicarakannya. Tak lebih…bahkan kalau boleh dibilang, mungkin memang hanya TV rusak yang bisa memuaskan wanita dalam hal bantah-membantah. Diam saja…

Serumit apapun masalah yang tengah dihadapinya, mereka cenderung hanya membutuhkan sedikit perhatian penuh dari kita, kaum pria. Biarkan dia terus bicara dan kita mempersiapkan semua panca indera untuk mendengarkannya. Dengarkan dengan telinga, mata, kulit, hidung dan yangterpenting adalah hati kita. Dimana hati kita tatkala mereka bicara lebih dari 5 menit?

Apa yang ada dalam benaknya tatkala mereka berbicara dengan sepenuh hati dan emosi, sementara kita terus memperhatikan jam tangan, melihat sekeliling dan memotong pembicaraannya dengan pertanyaan tolol, “kenapa kamu harus begitu?”, “biarkan saja”, “tolong ulangi lagi”, “siapa yang kamu maksud?”, “ah…kamu terlalu mendramatisir”, “makanya jangan terlalu ambil hati”’ “ itu hanya perasaanmu saja”. Atau “ begini saja…menurut saya…”.

Mendengar….ah…sebuah seni komunikasi yang begitu mudah dikatakan namun sangat sulit dilakukan. Mendengar memang sulit dibiasakan dalam budaya bicara, ngobrol dan komuniksai verbal yang mendominasi hidup kita. Mendengar membutuhkan sebuah tingkat kesabaran yang sangat tinggi. Tingkat pengertian yang hanya dibatasi oleh batas langit di ujung bumi. Bahkan dalam sekala lebih luas, berbagai konflik dalam kehidupan bermasyarakat karena kita jarang menjadikan seni mendengar sebagai pelajaran pertama dalam komunikasi.

Marilah belajar dalam skala lebih kecil terlebih dahulu. Cobalah! dan kita akan merasa nilai-nilai ke-pria-an kita tengah di uji. Biasanya, di dunia pria, saat-saat genting dalam kehidupan harus dihadapi dengan sedikit bicara dan banyak beraksi. Tapi bagi wanita, aksi bukanlah yang mereka cari, mereka hanya mencari teman untuk bicara (padahal mereka hanya ingin didengar).

4. Ingat hari dan peristiwa istimewanya

Jangan lupa dengan kejadian yang istimewa baginya! Perempuan memiliki memori lebih kuat dibandingkan dengan pria, khususnya dengan berbagai peristiwa atau hari yang menurut mereka adalah sejarah dalam kehidupannya.

Pria selalu lupa hal-hal yang menurut wanita itu penting, bahkan ketika hari ulangtahun nya sendiri pun terkadang tidak terlalu diperhatikannya. Hal ini sering menjadi sumber pertengkaran antara wanita dan pria.

Oleh karena itu pria harus mulai memiliki alat untuk mengingatkan hari atau peristiwa yang teristimewa itu. Jangan pernah mencari-cari alasan ketika kita lupakan hal itu karena akan menambah masalah semakin runyam. Berusahalah untuk meinta maaf dan berikan balasan yang lebih baik dengan hadiah ataupun membawanya ke tempat yang istiewa.

Sentimentil yang dimiliki wanita akan menjad alat ukur sejauhmana kita memperhatikan mereka melalui hari atau peristiwa penting itu. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah, tanggal ulangtahunnya, hari jadiannya, ultah orang yang sangat dekat dan dicintainya atau tanggal dimana dperkirakan di akan mendapatkan datang bulan.

Ribet? Itulah wanita yang selama ini kita puja!

Tidak ada komentar:

Laman