Kamis, 04 Juni 2009

MEMAHAMI WANITA (6)









(Sambungan dari 5)


1. Wanita mementingkan sentuhan rasa ketimbang sentuhan raga

Jangan pikir wanita senang ketika tangannya kita pegang. Jangan pernah pikir wanita bangga ketika berhasil kita sentuh pipinya. Jauh yang lebih diharapkan wanita adalah ucapan yang menyanjung dan tatapan yang penuh dengan kekaguman.

Ketika pria menganggap bahwa ketika wanita mencintainya adalah ketika wanita bersedia disentuh secara raga, pada saat itu yang diharapkan wanita adalah sentuhan rasa. “kamu kenapa pucat, belum makan ya…saya belikan sesuatu? Atau “ kamu mau membicarakan masalahnya dengan saya?” atau “ kemarin, nyamuk ama bayangan kamu benar-benar efektif membuatku mengantuk pagi ini”.

Bukan berarti semua sentuhan raga kemudian menjadi sesuatu yang sia-sia. Tapi juga semua itu tak perlu tergesa-gesa. Berikan waktu untuk wanita merasa yakin dengan arti kehadiranmu secara fisik dan non fisik. Mereka akan melakukan apapun setelah yakin bahwa kamulah lelaki yang tepat untuknya.

Ada dua kemungkin kalau pria langsung berinisiatif mau memaksakan untuk melakukan sentuhan raga. Pertama, wanitanya akan menolak yang berarti kamu akan kehilangan muka dan kesempatan untuk mendekatinya di lain waktu. Baginya, pria tidak lebih dari pengejar nafsu semata. Hanya fisiknyalah yang kita kejar selama ini. Hanya badannya yang kamu hargai tapi tidak dirinya secara utuh. Kedua, wanita tidak menolak, dan berhati-hatilah, wanita yang kau dekati tidak mustahil sudah terbiasa melakukannya dilain waktu dengan pria lain. Selanjutnya tergantung dari tujuan dan harapan apa yang ingin kamu raih dengan wanita itu. Sementara atau selamanya!

Apalagi pada tataran pendekatan atau usaha menjajagan. Jagalah sikap sedemikian rupa sehingga wanita yakin bahwa anda memang layak dipercaya. Ada saatnya ketika wanita mencoba memberikan inisiatif untuk menerima sentuhan raga, dan disanalah mereka akan menguji kemampuan pria untuk menahan diri. Ada dua keuntungan seandainya pada saat itu kita bisa mengendalikan diri, pertama, mereka akan yakin bahwa kita memang tidak hanya berorientasi pada kepuasan jasmaniah, kedua, akan meningkatkan nilai diri kita sebagai pria dihadapannya, dihadapan sehabat-sahabatnya dan didalam lingkungan keluarganya.

Dan carilah kesempatan yang paling tepat untuk menyentuhnya secara raga. Adalah sebuah Kesembronoan apabila seorang pria berani menyentuhnya di tempat-tempat umum, di lorong sekolah, di tempat kerja atau di taman kota. Hargailah dirinya sebagai mana mestinya.

Mengendalikan hasrat untuk menyentuhnya memang sulit bagi kaum pria, karena memang orientasi kasih sayang seorang pria sering berkutat pada maslah fisik. Bagi pria, kesediaan seorang wanita untuk mau disentuhnya secara raga adalah bukti yang paling bisa diukur untuk menunjukkan rasa sayang itu. Pria terlalu ingin mudah untuk mengetahui tingkat perhatian dan sayang dari seorang wanita, sehingga terkadang banyak wanita yang terpengaruh dan bersedia disentuh raga hanya untuk membuktikan rasa sayangnya. Padahal dalam hati wanita, sekedar ucapan “aku sayang padamu” sudah cukup membuktikan sayang pria itu kepadanya. Hati-hatilah pria dengan kebiasaan itu, hati-hatilah wanita dengan jebakan pria yang satu itu!.

2. Jangan terjebak dalam amarahnya.

“jiwa wanita adalah 99 perasaan dan 1 logika

jiwa pria adalah 99 logika dan 1 perasaan”

Walau saya secara pribadi tidak terlalu yakin dengan ungkapan itu karena sangat tendensius dan tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, namun secara empiris saya sangat merasakan hal tersebut. Hal-hal yang bagi kita kecil bisa menjadi masalah besar bila tidak dikomunikasikan. Dan ekspresi pertama yang ditunjukkan oleh wanita ketika itu adalah marah. Marah adalah bentuk perwujudan ekspresi kekesalan kepada kita yang matanya dianggap tidak sesuai dengan kehendaknya. Terlambat, lupa mengucapkan selamat hari jadian atau pernikahan, lalai membawakan pesanannya, adalah hal-hal yang bisa membuat wanita marah.

Tapi kita sebagai pria yang diberikan kelebihan untuk tidak selalu dan spontan menunjukkan ekspresi, sangat membantu dalam mengatasi hal tersebut. Biarkan dulu wanita mengekspresikan kemarahannya dan kita tunggu, dengar dan akui kesalahan kita. Kesalahan yang sering muncul adalah ketika kita terjebak dalam kemarahannya, terpancing untuk berdebat tentang alasan kealpaan dan kemudian sama-sama satu frekuensi untuk saling menunjukkan “taring” masing-masing.

Hindari perdebatan dengan wanita, karena alasan apapun yang pria miliki akan berhenti pada keinginan wanita untuk diakui secara psikologis. Kemarahannya cenderung ekspresi sesaat. Biasanya kemarahan wanita hanya pada saat kealpaan itu terjadi sehingga apabila pria terjebak untuk larut dalam pertengkaran dapat memicu pertengkaran yang lebih hebat dan lama. Padahal keinginan wanita dari kemarahannya adalah pengakuan dan permintaan maaf. Ini bukan masalah siapa yang benar atau salah. Ini masalah pengakuan.

Setelah kita mengakui dan meminta maaf, wanita biasanya menjadi luluh dan akan melupakan semua itu seiring dengan waktu. Tunjukkan penyesalan kita, bagaimanapun caranya. Bahkan trik ini dapat dilakukan oleh pria yang masih dalam proses pendekatan untuk menjalin sebuah hubungan. Tunjukkan bahwa kita memang bersedia melakukan apapun untuk mereka. Dan seiring kebersamaan, maka saling pengertian harus mulai dijalin secara perlahan.

Bagi yang sudah menikah sekalipun, terkadang keterlibatan pria dalam kemarahan wanita lebih sering terjadi. Permasalahan yang seharusnya bisa dibicarakan terkadang larut dalam emosi. Ini menjadi masalah utama dalam rumah tangga, padahal logikanya, komunikasiyang efektif justru harus lahir ketika sepasang kekasih sudah menjadi suami istri. Hal ini karena intensitas komunikasi jauh lebih sering.

Hindari pembicaraan yang tidak disukai wanita seperti kehidupan cinta masa lalu, hal-hal yang berbau gender atau tentang candaan yang berbau pornografi. Nasehat ini sudah banyak dikumandangkan oleh banyak orang, namun anehnya masih tetap banyak pria yang membanggakan masa lalunya, khususnya tentang wanita masa lalunya. Tak peduli apakah yang diceritakannya itu masa manis atau masa pahit, yang jelas hal tersebut dapat menganggu kepercayaan diri wanita. Pencitraan pada wanita tidak dapat dilakukan dengan membandingkan suatu wanita dengan wanita lainnya. Mereka adalah pribadi yang utuh, sempurna dan unik untuk setiap individu. Lakukan dengan kesabaran, ada sebuah ungkapan,” karena wanita diciptakan dari tulang rusuk, maka hasrat untuk meluruskannya harus dengan kasih sayang dan kelembutan”. Padahal pria dan wanita juga memiliki kecenderungan yang sama untuk bengkok, namuan dalam kasus ini kita menyoroti wanita, iya khan? Juga hindari mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang berbau gender. Stereotip (yang cenderung negatif) yang dilekatkan kepada wanita adalah sesuatu yang sangat dibenci wanita saat ini (kecuali anda menganggap wanita anda adalah wanita yang lahir abad 17 – 18).

Ungkapan ringan yang sering dilontarkan akan membentuk pola kita dalam memandang dan menghargai wanita. Karena kita menganggap wanita itu lemah, maka kita menjadi cenderung posesif. Karena kita menganggap wanita itu cengeng maka kita terus berusaha untuk memanjakannya. Karena kita menganggap wanita itu cerewet maka kita cenderung pasif dalam mengambil inisiatif komunikasi.

Nah…mulai sekarang, cobalah untuk menganggap bahwa mereka memiliki kemampuan yang sama dengan kita. Cobalah membiarkan mereka mengikuti suatu kegiatan yang disukainya walau terlihat agak berbahaya. Cobalah memulai untuk menceritakan masalah anda walau kita akan tahu bahwa dia akan mengambil alih “komando” ngobrol kita olehnya. Atau cobalah belajar untuk tegas kepadanya walau kita menganggapnya cengeng.

Irama yang harmonis diperlukan untuk menarik mereka. Misalnya tetaplah membukakan pintu masuk untuknya, mempersiapkan kursi yang akan didudukinya atau memberikan jaket kita disaat cuaca dingin. Tapi juga jangan lupa, terkadang kita harus memperlakukan mereka sama seperti kepada sahabat. Biarkan dia membayarkan makanan kita sekali waktu,, biarkan dia membuka pintunnya sendiri dan mengatur kursinya sendiri. Jadi, tidak selamanya wanita harus berjalan di sebelah kiri pria, khan…

3. Sebuah senyuman memberi seribu arti bagi wanita. Jadi jangan senyum sembarangan kepada wanita.

Satu senyuman bisa melahirkan sejuta interpretasi bagi wanita. Mungkin kamu dikira suka padanya, menaruh hati, memperhatikan, melecehkan, meragukan atau menghinakannya. Hati-hati dengan senjata pria yang satu ini.

Anehnya, banyak pria melupakan kehebatan yang satu ini.

4. Jangan pernah membuatnya menunggu.

Bayangkan…seorang wanita menunggu seorang pria di tempat umum. Gelisah, selalu melihat jam tangan, menggumam, menyibakkan rambutnya, memutar urat lehernya memandang sekeliling hanya untuk menunggu seorang pria yang terlambat 5 menit dari jadwal yang dijanjikan.

Jangan pernah sekalipun kita membuat seorang wanita menunggu!!! Terlambat bukanlah sesuatu yang tidak bisa kita perkirakan. Macet bukanlah alasan paling tepat untuk melakukan pembenaran. Lupa bukanlah kata yang diharapkan. Maaf bukanlah ucapan yang ingin dilontarkannya pada saat mereka, wanita, dibiarkan menunggu.

Coba berikan satu alasan yang bisa membenarkan kita terlambat sehingga wanita harus toleran dengan keterlambatan kita?

Lupa? Seberapa besar perhatianmu kepada janji yang sudah dilontarkan? Seberapa besar arti dirinya bagimu sehingga engkau merasa tidak bersalah untuk lupa dengan sesuatu yang telah disepakati? Jaman sekarang, begitu banyak cara untuk menghindarkan kita dari lupa ketika berjanji dengannya! Sesibuk apapun kerja kita, kalau memang janji itu, kalau memang wanita itu sangat penting bagimu, maka langit runtuh dan Tsunami pun hanyalah masalah kecil.

Macet? Dimana sekarang jalan yang tidak ada simpul kemacetan? Kalau memang macet telah menghalangimu untuk tepat waktu, mengapa wanitamu bisa tepat waktu dengan janjinya? Perhatian yang besar kepada janji, akan menentukan seberapa pandai kita membuat rencana. Seberapa pandai kita membuat rencana akan menentukan seberapa tepat kita menepati janji. Jangan pernah membuat janji kalau kamu tidak bisa menepatinya atau kamu akan kehilangan kepercayaannya.

Jauh? Lantas kenapa membuat janji di tempat yang kamu sendiri tidak bisa menjangkaunya?

Capek? Bandingkan dengan kecemasan dan kebosanan yang dialaminya karena mereka menunggu kita walau sejenak!

Trik yang paling mudah mengantisipasi ketidakpastian dari janji yang kita buat adalah dengan menentukan waktu dan tempat janji secara pasti dan mutlak.

“ya…kita bertemu di sekitar Mall JYT ya….saya datang sekitar jam 4-an lah…tunggu ya! Jangan pergi sebelum aku datang! adalah contoh janji terburuk yang sering kita dengar. Karena janji seperti itu sangat rentan dengan celah pembenaran untuk terlambat.

“baik saya akan menemui kamu dua jam lagi. Di depan pintu masuk toko MRT sebelah barat, tempat kita biasa makan siang ya. Saya akan datang tepat jam 4 sore. Kalau aku terlambat lebih dari 5 menit , jangan tunggu saya. Kamu makan duluan aja ya! atau “ ok…! Lima belas menit lagi, jam 7 lebih 8 menit saya sudah ada ditempat, kamu datang lima menit kemudian ya, saya ngga tega kalau kamu yang menunggu“


5
. Wanita mudah memaafkan tapi sangat sulit untuk melupakan

Ini sangat penting diketahui dan dipahami semua pria. Ketika kita melakukan kesalahan, lalu kita maaf dan wanita memaafkan kita...jangan senang dahulu lantas seolah dia melupakan kesalahan kita. Wanita sangat memiliki daya ingat yang kuat terhadap kesalahan yang vatal menurutnya, seperti pengkhianatan, perselingkuhan, kebohongan atau kealpaan kita akan moment terbaiknya. Sepertinya, wanita memiliki ruangan khusus dalam otaknya yang berfungsi menyimpan kenangan pahitnya dari pria yang sangat dicintainya. Anehnya, pintu ruangan itu dapat terbuka kapan saja tanpa kita duga sebelumnya sehingga langsung akan nampak melalui ekspresi diwajahnya.

Kita dapat berdalih bahwa manusia tidak lepas dari kesalahan dan kealpaan, tapi jangan coba itu dijadikan alasan kepada wanita yang pernah merasa dikhianati. Mereka akan menyimpan di memori mereka sebagai “mesiu” yang dapat meledak disetiap waktu, tatkala pria yang dicintainya melakukan gejala yang sama dengan pada saat pengkhianatan itu terjadi.

Diatas pernah kita singgung bahwa mereka sangat peka. Begitu juga ketika kita akan melakukan sebuah pengkhianatan, perselingkuhan atau pembohongan kepadanya. Tuhan telah memberinya kemampuan diatas logika kita untuk mencium gejala pengkhianatan jujur saja, kita kadang heran dengan kemampuan mereka menebak atau mengetahui tentang niat kita sehebat apapun rencana dan kebohongan kita.

Bahkan Tuhan telah menaburkan berjuta mata-mata malaikat yang akan membantunya untuk memberikan kabar akan perbuatan kita (selama itu negatif). Entahlah....suatu saat penulis mendapatkan sedikit uang dan berencana akan membeli peralatan akuarium. Sebelum rencana itu dilaksanakan, tiba-tiba ada sms dari istri saya yang isinya “ jangan ke tempat akuarium yang, ikannya sudah banyak dan alatnya sudah tidak muat!”. Atau penulis pernah membeli CD game lalu menyembunyikannya sedemikian rupa. Tapi ada saja tindakan kita yang dapat menujukkan bahwa ada sesuatu yang disembunyikannya. Ah...wanita....entah dari apa engkau diciptakan Tuhan....!

6. Perlakukan wanita seperti layang-layang.

“cinta itu seperti burung kecil yang akan mati ketika kita pegang erat namun bisa lepas apabila kita pegang longgar”

Jangan posesif terhadapnya. Mereka akan merasa dirinya tidak mandiri. Jangan lepas mereka berbuat semaunya atau mereka akan menganggapmu tidak ada!

Agustus 2008

Tidak ada komentar:

Laman