Kamis, 04 Juni 2009

MENGUAK MISTERI WANITA (1)


JANGAN SALAH SANGKA MEMBACA TULISAN INI!


PENGANTAR

Tulisan ini mungkin berbau tendensius, menempatkan wanita seolah menjadi makhluk yang harus ditaklukan dengan segala daya upaya, termasuk rekayasa social, kebohongan dan tipu muslihat. Atau ada yang menganggap bahwa tulisan ini sangat menyinggung masalah gender, sebuah stereotype negative yang dilekatkan kepada jenis kelamin tertentu, misalnya menyatakan bahwa wanita adalah makhluk yang lembut, perasa atau lebih mendahulukan perasaan ketimbang logika.

Eit…Tunggu dulu…jangan salah sangka, sebagai penulis saya hanya mencoba merangkum berbagai pengalaman yang penulis alami sendiri maupun melalui cerita-cerita di sekitar dunia penulis. Terkadang ditemukan sebuah benang merah dari beberapa pengalaman melakukan kontak dengan wanita. Jadi tulisan ini hanya rangkuman umum yang penulis temui, sehingga tulisan ini menjadi sangat terbatas oleh waktu dan ruang penulis itu sendiri.

Penulis hanya mencoba merangkai berbagai bagian dari puzzle tentang wanita untuk kemudian berusaha menemukan sebuah gambaran yang lebih utuh dalam memahami wanita secara alamiah, sebagai makhluk Tuhan yang penciptaannya telah sama sempurnanya dengan kaum pria itu sendiri.

Tulisan ini pun tidak bermaksud untuk menempatkan seolah wanita sebagai sosok yang terpisah dari dunia laki-laki. Yang jelas, cukup banyak pria yang sulit membina hubungan dengan wanita karena banyak pria yang memandang wanita dari sudut pandang dan pengalaman dirinya (yang belum tentu tepat dan obyektif ).

Kalau dianggap tulisan ini menyinggung gender, mungkin tidak salah pendapat itu, karena memang suka tidak suka wanita di lingkungan penulis masih melakukan tindakan yang cocok dengan stereotip “khas” wanita. Menangis ketika harus bertengkar dengan sahabatnya, ngambek ketika menemukan ketidaksukaannya terhadap sesuatu atau bahkan dengan suka cita menghabiskan waktunya untuk bercerita pengalamannya hari itu atau membicarakan pria yang jadi perhatiannya.

Yang jelas tulisan ini hanya menempatkan wanita tetap pada jati dirinya sebagai wanita. Memang banyak pula wanita yang secara penampilan dan gaya berekspresi melebihi pria. Sabar, lebih sabar dari pria, berani, lebih berani dari pria, bertanggung jawab juga melebihi pria lainnya. Tapi kalau begitu semuanya, mungkin tidak perlu ada tulisan ini.

Entahlah, penulis pun agak bingung menyikapi isu gender. Secara pribadi penulis sangat setuju untuk menghilangkan stereotip negative yang melekat pada jenis kelamin tertentu karena pengaruh lingkungan. Penulis menyadari sangat tidak adil mengatakan bahwa wanita itu lemah, cengeng, mudah terbawa perasaan atau berpuluh label lainnya yang mayoritas memposisikan wanita tidak lebih baik dari pria. Tapi di lain pihak, masih banyak wanita yang merasa nyaman, tentram, tidak peduli dan merasa aman dengan berbagai label tersebut, bahkan boleh dibilang banyak wanita yang memanfaatkan isu gender itu untuk kepentingan pribadinya. Misalnya ketika berada di bus yang penuh atau antre di tempat penjualan tiket bioskop, dengan wajah memelas mereka bilang, “aku kan wanita, jadi tolong dong duluin…” namun tatkala akan giliran mengangkat beban pada saat gotong royong, mereka akan bilang “ pria dong, aku kan wanita”.

Terkadang, malah mungkin sering, wanita dengan sendirinya, disadari atau tidak memang menempatkan diri dalam posisi yang ambigu.

APA MANFAATNYA MEMBACA BUKU INI BAGI SAYA?

Untuk pria, jelas buku dapat menambah sedikit wawasan tentang dunia wanita. Penulis sendiri mungkin salah satu dari sekian pria yang mengagumi wanita sampai pada tataran hakekat penciptaan. Tapi apa yang diutarakan memang benar-benar dari pengamatan dan pengalaman penulis, dan kalau ada yang hampir atau sama dengan pengalaman pembaca, ya syukurlah, itu bisa dijadikan semacam pembenaran dan penguatan dari tulisan ini.

Tapi ingat, wanita bukan computer atau robot yang dapat diramalkan tingkah lakunya. Buku ini lahir justru karena wanita sangat sulit diprediksi. Kata “yakinlah”, “percayalah” atau “pasti” tentunya hanya pada tataran kecenderungan umum. Jangan terlalu ambil hati apabila ada beberapa point yang kurang pas.

Untuk wanita, jelas buku ini diharapkan dapat sedikit mengintip apa yang bisa dilakukan pria untuk lebih memahami wanita. Semoga ada sedikit persamaam frekuensi sehingga hubungan yang bisa terjalin lebih besar kemungkinannya untuk terjadi. Semoga wanita juga tidak terlalu banyak menggugat isi tulisan ini. Ini pengalaman sendiri dan beberapa rekan disekeliling penulis, jadi tidak menjadi kemutlakan sifat dan karakter wanita seluruhnya sama persis dengan yang ada pada tulisan saya.

Tulisan yang sejenis dengan tulisan pada buku ini mungkin telah sangat banyak. Semoga buku ini bisa sedikit menambah atau melengkapi kepingan puzzle wanita sehingga kita dapat melihat wanita dalam bentuk yang lebih utuh. Wanita terlalu misterius untuk dipahami melalui buku yang tipis ini.

Dan akhirnya, kepada pria….selamat berburu wanita pujaan….!


W A N I T A

“M I S T E R I U M T R E M E N D U M E T F A S C I N O S U M”

“Misterius, menggetarkan sekaligus mempesona”

SENI MENJALIN HUBUNGAN

DAN

MEMAHAMI WANITA SECARA ALAMI


(Bersambung....2)

Tidak ada komentar:

Laman