Senin, 30 November 2009

SEJUTA RASA KARENA KAMU…

Air itu deras mengguyur hati yang lembab
Derasnya menggerus rasa yang hampir saja hambar
Dan kalau kau bertanya apakah aku bahagia
Aku hanya akan berdiri di depan pintu sambil kurantangkan kedua tanganku
Tuhan aku percaya, ternyata kau memang ada

Dari sana aku mendengar 3 kata menyapa,
“kamu lagi apa?”
Dan ku yakin suara itu milikmu

Sejuta rasa
Disapa terkasih tersembunyi
Jauh dilubuk hati masa lalu
Tersimpan bersama benang terurai yang dibangun laba-laba seiring gerakan detik jam dengan jarum pendek keputusasaan dan jarum panjang harapan
Berpadu dalam ketidakteraturan

Dimana kamu sekarang berada
Siapa yang ada disampingmu sekarang
Bahagiakah juga kau disana?

Tuhan menyapa dalam cinta
Kamu menyapa dalam asa
Aku menjawab dalam rasa
Dan waktu mengejekku dalam diam

Tinggi, panjang dan lebar aku kenal
Kini waktu yang aku rasa
Dulu sekali
Kini
Esok
Menjadi tidak lagi berarti
Entah apalagi yang akan aku temui misteri didirimu itu…

Bandung, 30 Nopember 2009
(21.05 wib)

Minggu, 22 November 2009

BERPIKIR BENAR, BERPIKIR POSITIF


Pikiran positif adalah pikiran yang dapat membangun dan memperkuat
kepribadian atau karakter. Ini juga berarti bahwa kita bisa menjadi pribadi
yang lebih matang, lebih berani menghadapi tantangan, dan melakukan hal-
hal yang hebat. Pikiran positif tak akan membuat kita berhenti karena
keterbatasan atau kelemahan kita, namun pikiran positif justru akan
membuat kita mencari kekuatan kita hari demi hari.

Pascal pernah mengutarakan kalimat-kalimat bijak, yang kira-kira
bunyinya seperti ini:
"Pikiran positif datang dari kepercayaan, pikiran negatif datang dari keragu-raguan; rasa takut yang benar adalah rasa takut yang digabungkan dengan harapan, karena itu lahir dari kepercayaan, serta kita berharap pada Tuhan yang kita yakini; sementara rasa takut yang salah digabungkan dengan keputusasaan, karena kita takut pada Tuhan; beberapa orang takut kehilangan-Nya, sementara yang lain takut mencarinya."

Jadi, kita tak perlu ragu-ragu akan kemampuan kita. Kita harus
percaya pada kemampuan kita. Harga diri yang kita miliki seharusnya bisa
membuat kita kuat dan terus bersikap positif. Kita juga seharusnya tak pantas
untuk menjadikan ‘membuat alasan’ sebagai kebiasaan kita. Sikap seperti ini
tak akan bisa membuat kita menjadi pemenang dalam kehidupan ini. Sikap
seperti inilah yang akan membunuh ambisi, melemahkan kemauan, dan
membahayakan diri kita sendiri.
Orang-orang yang terus menerus dikelilingi oleh ketakutan tak tahu
betapa banyaknya pikiran-pikiran negatif yang mempengaruhi mereka tiap
harinya. Mereka membatasi diri mereka sendiri dengan sugesti bahwa
keterbatasan mereka menghalangi mereka untuk sukses, dan mereka juga
percaya bahwa diri mereka tidak berharga. Mereka tidak berpikir bagaimana
caranya agar sukses, tapi mereka justru berpikir bagaimana mereka bisa
gagal.

Pernahkan Anda mendengar tentang Washington Irving? Irving adalah
seorang sastrawan Amerika yang terkenal dengan karyanya yang berjudul
“The Legend of Sleepy Hollow”. Suatu ketika, Washington Irving pernah
diminta untuk memimpin suatu cara makan malam untuk kedatangan Charles
Dickens, namun dia merasa bimbang dan yakin bahwa dirinya tak akan
berhasil. Irving ditunjuk sebagai seorang pemimpin perjamuan, dan akhirnya
dia menerima tugas tersebut.

Tapi, Irving terus menerus mengatakan bahwa dia takut jika dia akan
gagal. Saat malam perjamuan tiba, Irving membuat pembukaan yang bagus,
tapi tiba-tiba dia berhenti dan menutup pembicaraannya. Ketika dia duduk,
dia berbisik pada teman di sebelahnya, "Sudah saya bilang, saya pasti gagal…
dan itu baru saja terjadi!"

Cara berpikir Irving tersebut adalah alasan mengapa ia gagal.
Seandainya ia berpikir bahwa dia pasti bisa, bukan pasti gagal, maka saya
yakin kejadiannya tidak akan seperti itu.

Dalam membangun kebiasaan berpikir positif — dengan hanya melihat
yang terbaik dalam diri Anda dan orang lain, percaya bahwa Anda mampu
melakukan hal-hal besar — perlu ditekankan bahwa pikiran kita memang
suatu hal yang akan menentukan keberhasilan kita. Apa yang Anda lakukan
kemarin menentukan diri Anda hari ini, dan apa yang Anda lakukan hari ini
akan menentukan jadi apa Anda besok.

Coba tanyakan pertanyaan berikut: Apakah Anda mendapat manfaat
dari berpikir negatif? Apakah Anda ingin memikirkan sesuatu yang akan
menghambat diri Anda untuk melakukan hal-hal hebat? Apakah Anda
menginginkan pikiran negatif yang pasti akan membawa ketidakpuasan,
kesedihan, dan kegagalan?

Jika Anda seperti saya, pasti jawaban Anda untuk semua pertanyaan
tersebut adalah ‘tidak’. Namun jika Anda tidak waspada, pikiran semacam itu
akan menyelundup masuk ke dalam kepala Anda. Cara yang terbaik untuk
mencegahnya adalah dengan terus mengisi pikiran Anda dengan pikiran
positif, dengan berpikir bahwa Anda adalah bagian dari ciptaan Tuhan yang
hebat, yang punya kemungkinan tak terbatas, yang terus tumbuh baik secara
mental maupun spiritual, serta terus berjalan menuju keberhasilan.

Memang sulit untuk terus berpikir positif ketika keadaan kita
berlawanan dengan mimpi-mimpi kita. Namun, ketika kita membiasakan diri
untuk terus berpikir positif, maka kebiasaan tersebut akan menjadi suatu
daya tarik bagi kita. Pikiran baik kita lama kelamaan akan menjadi pikiran
besar, sehingga kita akan bisa melakukan hal-hal yang kelihatannya mustahil.


Dalam buku digitalnya yang berjudul ”Guaranteed Success Thinking”,
Jim Ewards mencontohkan bahwa kebiasaan berpikir kita bisa diibaratkan
dengan bagaimana kita merawat sebuah taman. Benih tanaman adalah
pikiran kita, dan bagaimana tukang kebun bekerja diibaratkan sebagai
tindakan kita.

Kita, sebagai tukang kebun, harus selalu merawat benih yang ditanam
dengan baik. Kita harus membersihkan taman dari kotoran, dan
menyingkirkan rerumputan liar yang tumbuh. Kasus ini sama seperti pikiran,
yaitu kita harus menyingkirkan hal-hal negatif yang ada dalam kepala kita.
Jika kita bisa terus menjaganya, maka suatu saat nanti kita pasti akan
mendapat hasil yang kita inginkan, yaitu bunga atau buah yang manis hasil
dari kerja keras kita.

Oleh karena itu, Anda tak boleh meremehkan pikiran yang ada dalam
kepala Anda sejak Anda bangun tidur. Pikiran positif ketika Anda mengawali
hari akan dapat mengubah rasa takut menjadi keberanian. Pikiran tersebut
dapat menggerakkan Anda untuk berbuat hal-hal besar.

Berpikir positif sangatlah penting diterapkan dalam hidup, karena
pikiran tersebut dapat mempengaruhi Anda untuk melakukan hal-hal yang
tepat. Ada banyak orang yang salah mengambil profesi atau bisnis karena
mereka tidak berpikir dengan matang dan positif. Mereka tidak bisa membuat
pilihan yang tepat bagi hidup mereka.

Sidney Smith pernah berkata:

"Jika kita mengibaratkan profesi dalam hidup sebagai lubang di sebuah
meja, ada yang bundar, kotak, dan bujur sangkar; dan manusia sebagai
potongan kayu yang bentuknya sesuai lubang tersebut, maka pada umumnya
kita menemukan bahwa orang-orang yang berbentuk segitiga masuk ke dalam
lubang yang kotak, yang bujur sangkar masuk ke lubang segitiga, sementara
yang kotak memaksa diri untuk masuk ke lubang yang bundar."

Kalimat Inspiratif

Untuk bisa terus berpikir positif, Anda bisa mencermati kutipan-
kutipan atau kalimat-kalimat bijak dan inspiratif dari orang-orang ternama
untuk menyegarkan pikiran Anda. Anda bisa melihatnya di situs-situs
semacam WikiQuote.org.

Contohnya:

"Mereka bisa menaklukkan apapun yang mereka percaya bisa taklukkan."
--John Dryden
"Pengetahuan menjadi pengetahuan sejati bila diperoleh dengan usaha
pemikiran, bukan ingatan. "
-- Leo Tolstoy

"Mereka yang tak tahu bagaimana melawan kekhawatiran akan mati muda. "
-- Alexis Carrel
" Jika Saya memberi Anda satu sen, maka Anda akan menjadi lebih kaya
satu sen, dan saya akan lebih miskin satu sen. Tapi jika saya memberi Anda
sebuah ide, Anda akan punya ide baru, tapi saya juga masih memilikinya. "
” " Orang yang bijaksana berbicara karena ada sesuatu yang harus ia
katakan, orang tolol berbicara karena ia harus mengatakan sesuatu. "”
-- Plato
"Harapan melihat yang tak terlihat mata, merasakan yang tak bisa diraba,
dan meraih hal yang tidak mungkin. "
-– Charles Caleb Colton

Kalimat-kalimat tersebut akan memberi Anda energi untuk melakukan
hal-hal besar. Pikiran Anda yang telah terisi dengan hal-hal positif semacam
itu juga akan bisa membangun karakter sekaligus mengubah nasib Anda.
Mengetahui bahwa pikiran kita punya andil besar dalam hidup kita, maka
sudah seharusnya kita tidak menyia-nyiakannya.


Fokus Pada Kelebihan

Orang yang berpikir positif akan mempunyai alasan untuk merasa
bangga pada diri mereka sendiri, dan mereka akan bisa menjalani hidup
dengan lebih bersemangat. Tak ada kekurangan, keterbatasan, kebimbangan,
atau rasa takut; karena mereka menjadikannya sebagai kekuatan. Mereka
telah terbiasa untuk bersikap selektif dalam berpikir, yaitu menerima pikiran
positif dan membuang pikiran negatif.
Seperti yang telah saya utarakan tadi, pikiran positif juga dapat
membangun karakter. Sebaliknya, pikiran yang negatif akan membawa
kehancuran; yang tidak menghasilkan apapun kecuali rasa takut,
keputusasaan, dan kegagalan yang sangat menyakitkan. Jika Anda berpikir positif, maka Anda adalah orang optimis yang tidak akan fokus pada keburukan diri sendiri atau pun orang lain.

Bagaimana seseorang bisa menghilangkan pikiran negatif dalam
hidupnya? Melakukan afirmasi seperti "Saya tidak takut," "Saya bukan orang
lemah," atau "Saya bukan orang gagal." saja tidak cukup. Mengapa? Karena
fokus pada hal positif akan lebih konstruktif. Maka, Anda perlu menghindari
penggunaan kata-kata negatif seperti “takut”, “lemah”, dan “gagal”.
Katakan saja "Saya percaya diri," "Saya kuat," "Saya sukses," dan seterusnya.
Lakukan afirmasi seperti ini dengan penuh semangat dan keyakinan.

Namun Anda harus ingat, bahwa afirmasi harus diikuti dengan
perbuatan nyata. Seseorang bisa saja terus duduk di belakang meja dan terus
menekankan bahwa dia adalah orang sukses, tapi jika dia tak melakukan apa-
apa, pada akhirnya sukses tak akan dapat diraih. Ketika Anda berkata "saya
berani," maka Anda harus mendemonstrasikannya dalam kehidupan nyata.
Meyakini dan mempercayai apa yang Anda afirmasikan itu tidaklah cukup,
melainkan Anda juga harus mempraktikkannya.

Cara lain adalah dengan memfokuskan diri pada potensi Anda.
Mulailah dengan membuat penilaian yang jujur tentang kemampuan diri Anda
sendiri. Namun, Anda harus fokus pada hal-hal yang bisa Anda lakukan.
Jangan fokus pada hal negatif, yaitu kelemahan Anda. Sekali lagi, fokuslah
pada apa yang bisa Anda lakukan, fokuslah pada potensi Anda.


Saya tidak bermaksud agar Anda mengabaikan kelemahan Anda, lho….
Saya beri contoh; Misalnya saja Anda ingin sekali menjadi pemain basket, tapi
Anda terlalu pendek. Jika Anda fokus pada kelemahan Anda, yaitu terlalu
pendek, maka Anda tidak akan mencoba bermain basket. Tapi jika Anda fokus


pada kemampuan Anda, maka Anda akan berusaha. Misalnya saja, Anda bisa
fokus pada kemampuan Anda yang bisa berlari dengan cepat, atau stamina
Anda bagus.


Jadi, bisakah Anda melihat perbedaannya? Jika Anda hanya
memikirkan kelemahan, berarti Anda membiarkan kelemahan tersebut
menentukan hasil yang akan Anda dapatkan. Sebaliknya, jika Anda
memikirkan kekuatan atau kelebihan, maka diri Anda sendiri lah yang
menentukan hasil yang akan Anda dapatkan.


Akhir kata, teruslah berpikir positif, karena "keberanian sejati timbul
dari kesabaran yang terus-menerus". Marilah kita mengarahkan pikiran kita
pada hal-hal besar dan inspiratif. Mari kita mencari inspirasi, sehingga
pikiran besar dari orang lain bisa menjadi milik kita, sehingga kita bisa hidup
dengan potensi kita yang sebesar-besarnya.

Kamis, 19 November 2009

UNTUK BISA BERTAHAN HIDUP…KAMU JANGAN PERGI SEKOLAH ANAKKU!!!



Ketika gurumu tak peduli ketika kau bertengkar dengan temanmu
Ketika gurumu membuatmu takut karena lupa mengerjakan tugas
Ketika gurumu tak peduli ketika kau tidak mau masuk sekolah Ketika gurumu membuatmu tidak merasa nyaman di kelasKetika gurumu tidak pernah memperhatikanmu mengerti atau tidak
Ketika gurumu tidak pernah merasakan engkau bahagia atau tidak

Jangan kau menghamba dan menjunjung gurumu sedemikian rupa seolah mereka adalah dewa!


Ketika sekolah tak peduli dengan kebutuhanmu dalam belajar
Ketika sekolah tidak peduli dengan fasilitas yang seharusnya kau pergunakan
Ketika sekolah membuatmu serasa di penjara
Ketika sekolah hanya menjadi lintah darat berkulit pendidikan
Ketika sekolah menjadikanmu sebagai komoditas sumber mengeruk laba
Ketika sekolah memperlakukanmu menjadi kelinci percobaan pendidikan
Ketika sekolah hanya lapisan bentang tembok beton yang kaku
Ketika sekolah hanya membuatmu menjadi robot tanpa rasa
Ketika sekolah hanya membuatmu menjadi asing dari hidupmu sendiri
Apa yang kau dapat dari sekolahmu anakku…? Pulanglah ke rumah dan jangan pergi lagi ke sekolah!

GURU, SISWA DAN FENOMENA 2012

(Diterbitkan Harian Umum Tribunjabar, Jum,at, 20 Nopember 2009)
Film 2012 telah berhasil merebut perhatian masyarakat dunia dan Indonesia pada khususnya. Berbagai pendapat dan opini terus beredar dimasyarakat baik yang pro maupun kontra. Yang kontra menyatakan bahwa film itu bisa merusak keyakinan masyarakat tentang kiamat sementara yang pro menyatakan bahwa film ini hanya fiksi dan sudah banyak film yang mengangkat tema yang sama.
Film ini pun telah menjadi bahan obrolan dan diskusi dikalangan siswa di kelas dan berkembang menjadi opini yang dapat mempengaruhi siswa yang lainnya. Sebagai guru, kita harus mengikuti perkembangan ini dan mencoba memberikan ruang kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya dan mendengarkan ilmu, pengetahuan, opini dan kesimpulan secara mandiri dan guru memposisikan dirinya sebagai mediator dan fasilitator bagi berjalannya diskusi secara lancar dan jelas.
Hal ini menjadi sangat penting setelah semua orang merasa khawatir dari film yang ditayangkan. Semua mengkhawatirkan siswa yang mesih terbatas kemampuan berpikir secara terintegrasi atau menyeluruh dalam memahami isi dan esensi dari tema yang ditayangkan sehingga tidak muncul anggapan bahwa film itu menjadi sebuah kebenaran. Diterbitkan di Harian Tribun Jabar, Jum,at, 20 Nopember 2009
Film ini menjadi fenomenal karena iklan yang gencar dan mengangkat tema yang sedang ramai diperbincangkan yaitu adanya sebuah kebudayaan dan peradaban kuno yang meramalkan bahwa akan terjadi “bencana global” di tahun 2012 yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal bumi. Namun dalam perjalanan, masyarakat menganggap bahwa film ini menceritakan kiamat sehingga membuat masyarakat menjadi panik dan dikhawatirkan mempengaruhi keimanan kita terhadap hari kiamat.
PEMBERIAN MAKNA MELALUI METODE INQUIRI
Mengapa kita sebagai guru harus peduli? Film ini telah menjadi wacana dan bahan diskusi diberbagai kesempatan karena film ini dinilai mendobrak dan merubah paradigma kita tentang kiamat, dan guru harus berada didepan untuk mendiskusikannya bersama siswa sehingga siswa mampu menonton film apapun dengan pikiran kritis dan bijak.
Film ini bisa dijadikan momentum yang paling tepat untuk mengajarkan pentingnya kritis ketika menonton sebuah film, khususnya film yang dibuat oleh bangsa dengan budaya, keyakinan dan pandangan yang berbeda dengan masyarakat kita. Hal ini akan melatih siswa kita untuk tidak selalu menjadi konsumen bodoh dan menelan mentah-mentah segala macam informasi yang diterimanya.
Metode yang bisa digunakan guru dalam membahas materi seperti ini adalah inquiri, dimana siswa diharapkan untuk menemukan sendiri sumber, bahan dan teori yang berhubungan dengan tema yang sedang dibahas. Kegiatan yang dilakukan guru pada saat membuka ruang untuk berdiskusi adalah menggali pandangan mereka tentang sesuatu yang telah ditontonnya, pendapat atau opini mereka dan mencarikan mereka ilmu atau pengetahuan pembanding untuk mencoba mengajarkan kepada siswa bahwa dalam memandang sebuah fenomena, gejala atau pendapat orang lain harus selalu memiliki sumber lain sebagai pembanding. Hal tersebut akan membuat siswa tidak berpandangan picik atau sempit dalam melihat sebuah fenomena.
Kegiatan lain yang harus dipersiapkan guru adalah mempersiapkan segala materi yang berhubungan dengan tema yang sedang didiskusikan, dibahas atau diperdebatkan di dalam kelas. Hal ini penting sehingga guru mampu memberikan pandangan, pendapat atau pengetahuan yang bersifat alternatif sehingga siswa dapat memilih sudut pandangnya sendiri secara komprehensif.
Dalam hubungannya dengan fenomena 2012 dan film yang beredar, guru dituntut untuk memahami tema yang ditayangkan dengan (minimal) membaca referensi tentang film tersebut, bahan pembanding dan alasan ilmiah dari munculnya ramalan atau fenomena tersebut.
Hal ini akan memberikan pemahaman kepada siswa bahwa apa yang disampaikan guru bukanlah pendapat subjektif dari guru semata namun juga dengan landasan ilmiah dan pengetahuan yang bisa dipertanggungjawabkan.
Sekarang bukan lagi jamannya dimana guru melarang sesuatu tanpa landasan dan penjelasan yang benar-benar bisa diterima oleh akal siswa. Atau bukan saatnya lagi guru berkuasa untuk memaksakan pendapatnya kepada siswa seolah pendapat guru adalah yang paling benar. Karena pada prinsipnya, semua maksud baik seharusnya memang bisa diterangkan secara logis, sehingga siswa dapat menerimanya dengan penuh kesadaran.
Dengan kepedulian guru (dan orang tua) untuk mendampingi siswanya dalam merespon segala yang terjadi di sekitar kehidupan mereka sehari-hari, maka siswa akan lebih awal dan lebih cepat belajar untuk memaknai setiap pengalaman yang mereka alami dan bijak menyikapi setiap masalah atau fenomena yang terjadi.
Dalam kasus fenomena dan film 2012, diharapkan dengan metode inquiri guru dapat memberikan pendampingan dalam memaknai film dan fenomena tersebut, maka semoga tidak terjadi kekhawatiran akan goyahnya keimanan mereka tentang kiamat atau minimal mengurangi dampak psikologis yang mungkin terjadi seperti rasa takut berlebihan atau trauma karena kita memandang fenomena tersebut sebagai salah satu hasil budaya atau pemikiran suatu budaya tertentu saja.

Imam Wibawa Mukti,S.Pd
Guru SMP taruna Bakti Bandung
Koordinator Akselerasi SMP Taruna Bakti Bandung

Rabu, 18 November 2009

POLIGAMI

Setelah mengikuti berbagai debat, olah pikir dan diskusi yang berkembang di masyarakat tentang poligami, akhirnya saya dapat menyimpulkan beberapa hal. Ini semua tak lebih merupakan hasil pengendapaan terhadap berbagai polemik yang terjadi akhir-akhir ini.
Poligami, tidak disuruh dan bukan merupakan sunah Rasul. Poligami sering menjadi polemik dimasyarakat karena ada beberapa penafsiran terhadap ayat yang berhubungan dengan itu. Tapi itulah manusia, terkadang penafsirannya sangat tergantung pada subyektifitas dan kepentingan dari siapa yang menafsirkannya.
Tidak ada alasan yang kuat atau argumen yang logis mengapa Islam membolehkan poligami. Karena saya yakin Islam sangat menjunjung harkat dan martabat wanita. Terkadang penafsiran terhadap ayat yang seolah membolehkan poligami hanya dijadikan pembenaran bagi insting kelaki-lakian agar diijinkan untuk membagi cintanya atau bahkan kasarnya bagi kepuasan nafsu sek laki-laki.
Dengan ayat yang sepotong dan tidak dikaji dari berbagai segi baik sebab musabab turunnya ayat itu atau kondisi pada saat ayat tu turun, beberapa orang Islam seolah membenarkan praktek poligami, padahal banyak sekali faktor yang harus dikaji dalam menafsirkan suatu ayat.
Tanpa terlalu tergantung pada ayat Al-qur’an atau dalil agama, rasanya adalah tidak benar seorang lelaki membagi cinta dan kasihnya pada wanita lain hanya karena alasan Rasul pun beristri banyak.
Dari poligami banyak terdapat hal-hal lain yang sangat bertentangan dengan keadilan. Islam membuka kesempatan, tapi itu bukan suatu keharusan, himbauan apalagi suatu kewajiban. Namun terkadang orang selalu mengartikan kalau Nabi melakukannya, berarti itu perintah atau sunah, padahal segala tindakan Nabi pasti ada alasannya dan atau atas bimbingan-Nya.
Poligami itu akan menyakiti salah satu pihak, khususnya istri pertama yang telah membina rumah tangga bersama dalam duka dan derita, bergulat dengan kepedihan bersama membangun pondasi rumah tangga yang dimulai bersama.
Lantas tatkala kita telah menjadi sosok yang mapan dan kaya, apakah adil lantas kita membagi cinta itu pada orang lain ? orang lain yang hanya tahu kita telah menjadi orang seutuhnya baik dari segi materil atau jasmani, orang lain yang hanya tahu kita sudah kaya, lantas masuk dalam kehidupan kita begitu saja. Dimana letak keadilannya ??
Bandung , 25 September 2003

Merangkul Asmara Membuang Asa....

Aku merasa hari ini mendapatkan sinar mentari
tapi rasanya....Tuhan menatapku
Dimana sebenarnya aku berada
Ketika dera dunia sudah menghimpit begitu dalam?

Selasa, 17 November 2009

LAGI-LAGI HEBOH 2012


Beberapa hari kebelakang, MUI Malang mengecam beredarnya film 2012 dengan alasan haram hukumnya memvisualisasikan kiamat dan menganggap bahwa film tersebut tidak memberikan manfaat apapun bai umat Islam karena apa yang ada dalam tayangan tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Sejak kapan ulama perhatian terhadapa materi yang ditayangkan film di Indonesia. Dan berapa ratus film beredar di Indonesia yang materi dan jalan ceritanya tidak bertentangan dengan ajaran Islam? Toh selama ini film yang serupa, yang menceritakan tentang akhir kehidupan di muka bumi ini, telah banyak dirilis dan tayangkan dalam film-film yang serupa. Dimana MUI saat itu?
Tapi terlepas dari semua itu, sebenarnya yang menjadi alasan MUI Malang mempermasalahkan film itu karena ada tayangan dimana Masjidil Haram menjadi salah satu tempat yang terkena dampak bencana global yang ditampilkan secara spektakuler di film tersebut. Seandainya tidak ada gambar itu, mungkin MUI tidak akan mempermasalahkannya.
Alasan lainnya adalah adanya kekhawatiran dari para ulama, masyarakat Indonesia akan terprovokasi dan tersugesti untuk mempercayai kejadian yang akan terjadi tanggal 21 Desember 2012 tersebut dan menggoyahkan iman, khususnya dalam Islam yang menyatakan bahwa tidak ada orang yang tahu kapan kiamat itu akan datang.
Namun terlepas dari itu semua, hipotesis yang diajukan dalam berbagai buku tentang 2012 sama sekali tidak berbicara masalah kiamat alam semesta, namun hanya sekedar berbicara akan ada bencana global kataklismik yang akan memakan korban sangat besar. Jadi sama sekali 2012 tidak ada yang meramalkan ada kiamat global yang ditandai dengan musnahnya aalm semesta, namun lebih membicarakan bencana di bumi yang disebabkan oleh pengaruh benda langit lain.

MENGAPA HEBOH?
Ada beberapa perbedaan isu yang berkembang pada ramalan kali ini dibandingkan dengan isu-isu sebelumnya. Beberapa film atau isu tentang kiamat sebelumnya selalu berdasarkan karangan atau fantasi dari penulis yang disandarkan pada pengetahuan yang berkembang saat ini. bahkan ada ramalan yang tidak dilandasi oleh ilmu pengetahuan sama sekali namun hanya berlandaskan pada doktrin dan keyakinan pada pemuka agama atau sekte tertentu.
Namun untuk ramalan kali ini, manusia di dunia meresponnya dengan agak serius karena beberapa faktor :
Pertama, Hipotesis ini merupakan kesimpulan dari para pakar yang memiliki integritas dan kemampuan dibidang masing-masing. Hal ini membedakan dengan ramalan-ramalan sebelumnya yang menyandarkan pada intuisi, keyakinan dan perkiraan dari orang yang disebut sebagai peramal, dukun, ahli nujum atau cenayang. Beberapa tokoh yang mengungkapkan fenomena ini diantaranya adalah Prof. Zecharia Sitchin, seorang ahli arkeostronomi, Burak Eldem seorang penulis berkebangsaan Turki, ilmuwan Jules Oppert, Georg Feuerstein, Shubash Kak dan lainnya. Para ahli ini membuat hipotesa ini kemudian dianggap sebagai sebuah “kebenaran” yang pembuktiannya hanya tinggal menunggu waktu.
Kedua, Landasan ramalan ini adalah ilmiah dan berdasarkan ilmu bernama Arkeostronomi. Sebuah ilmu baru yang menggabungkan ilmu arkeologi dan astronomi. Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari benda-benda purbakala sebagai hasil dari peradaban atau budaya masa lalu. Astronomi adalah ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit dan fenomenanya. Jadi arkeostronomi adalah ilmu yang mempelajari peninggalan-peninggalan masa lalu berupa mitos, legenda, kepercayaan dan pandangan kebuadayaan kuno dan berhubungan dengan menggunakan pengamatan peradaban masa lalu dalam mengamati bintang untuk membaca fenomena dunia dan pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi. Arkeostronomi memiliki tujuan untuk :
1. Mengetahui lebih jauh mengenai bangunan dan pembangunan monumen-monumen megalitik yang diduga memiliki fungsi astronomis ( Stonehenge, piramida kuil matahari, Big horn medicine).
2. Mempelajari huruf-huruf kuno yang memiliki maksud astronomis (Figur simbolis atau piktogram).
3. Dimanfaatkan untuk mendokumentasikan peristiwa-peristiwa alam semesta yang terjadi di masa lalu.
Ketiga, Untuk sampai pada hipotesis akan terjadinya bencana 2012 juga lebih berdasarkan kepada intrepretasi dari kalender bangsa Maya. Interpretasi kalender Maya ini dikemukakan oleh Burak Eldem dengan mengeluarkan buku berjudul “The Marduk Connection” dan “2012” yang mengemukakan hipotesis periode siklus orbit yang tepat untuk palnet Nibiru ini adalah 3.661 tahun dan periode berikutnya adalah tibanya planet Nibiru ke tata surya kita tahun 2012. Hipotesis ini menggunakan kalender Maya dengan riset yang enyatakan bahwa Kalender Maya merupakan kalender dengan tingkat ketepatan paling akurat di dunia karena dibuat dengan acuan matahari, bulan dan Venus. Kalender Maya memiliki tenggang waktu akhir dengan penghujungnya tanggal 21 Desember 2012.

KESIMPULAN
Jadi, menontonlah dengan pikiran terbuka dan jangan terlalu memikirkan apa yang akan terjadi 2012! Toh film-film seperti itu telah banyak kita tonton dan tidak membuat kita menjadi gamang, takut atau panik. tontonlah seperti menonton film-film lainnya.
Selamat menonton!!!

Senin, 09 November 2009

KETIKA SUMPAH MENJADI KOMODITAS…

Ketika nama Tuhan diteriakkan dalam keramaian
Ketika sumpah diikrarkan dalam kekalutan
Tuhan berubah menjadi sosok kerdil yang dinafikan

Tuhan tak perlu diberitahu karena Dia Maha Tahu
Manusia tak perlu diberitahu karena mereka melihat tingkah laku
Dan hukum tak memerlukan sumpah janji dari para pelaku
Hukum adalah manusia punya usaha
Kebenaran adalah Tuhan punya kuasa
Hukum adalah sarana mencapai kebenaran Tuhan melalui upaya

Sumpah atas nama Tuhan bukan komoditas
Tapi nampak dalam integritas
Bukan dari teriakan keras

Kalau manusia bisa kalian pecundangi
Tuhan bukan sosok yang bisa kau curangi
Karena kebenaran tidak bisa kalian tutupi

Bersumpahlah dalam hati itu
Itu pun sebenarnya tidak berarti
Karena Tuhan jauh lebih mengerti

Berbuatlah dalam aksi
Karena sesungguhnya kami tidak peduli
Kami sudah muak dengan segala janji

Kalau Tuhan saja kau jadikan alat untuk sembunyi
Apalagi kami yang tak pernah pegang semua bukti
Kalian bebas mendistorsi informasi

Kami hanya ingin kejujuran
Walau kami tahu itu semua hanya impian
Tapi setidaknya kami punya harapan
Bangsa ini masih bisa membedakan kebathilan dengan kebenaran

Imam Wibawa Mukti
Bandung, 10 November 2009

KEDUDUKAN SUMPAH DALAM HUKUM KITA?


Saya bukan ahli hukum dan ulama, jadi judulnya diberi tanda tanya.
Beberapa hari ini saya melihat beberapa pejabat negara kita gandrung mengucapkan sumpah karena tersandung masalah besar yaitu kasus “kriminalisasi KPK”. Dari mulai Kabareskrim Susno Duadji, Pimpinan KPK Bibit, wakil ketua KPK M.Yasin dan lainnya. Sebenarnya apa arti sumpah yang mereka ucapkan itu? Apa pertimbangan mereka sehingga merasa sangat perlu mengucapkan sumpah di depan khalayak umum? Apakah pengucapan sumpah itu berimplikasi hukum kepada mereka yang namanya terbawa-bawa dalam kasus ini?
Sumpah sebenarnya sudah mereka ucapkan ketika mereka diangkat untuk menduduki jabatan tertentu, sumpah jabatan namanya. Sumpah itu dilakukan dengan mengucapkannya dibawah kitab suci masing-masing, sebuah tindakan ritual yang sakral karena membawa nama Tuhan. Saya tidak tahu apakah mereka benar-benar mengucapkan sumpah itu ketika diambil sumpahnya atau mereka hanya berguman saja untuk kamuflase gerakan bibir dan menutup hati karena ketakutan tidak bisa menjalankan sumpah itu?
Sumpah kepada Tuhan sebenarnya urusan pribadi dirinya dengan Tuhan. Rasanya sangat naif kalau kita melakukan sumpah kepada Tuhan untuk urusan atau kasus yang sedang menimpa kita dihadapan umum. Apa tujuannya kalau semua itu tidak akan pernah bisa dibuktikan kesalahan dan kebenarannya? Sebagai individu yang beragama, merupakan sebuah kewajiban bagi kita untuk berikrar tiada Tuhan selain Dia dan kita berjanji akan menjalankan perintahnya dan menghindari larangannya, namun itu bersifat individual. Untuk mengatakan kepada sesama manusia bahwa kita menjalankan semua itu, satu-satunya cara adalah dengan menunjukkannya melalui sikap keseharian. Tanpa selalu membawa embel-embel nama Tuhan dan atribut keagamaan lainnya.
Tapi bagaimana kasusnya bila kita merasa di-dzalimi, difitnahh atau dijebak sehingga menjadi korban dari ketidakadilan! Ada dua cara mengatasi hal tersebut. Pertama, yang bersifat pribadi yaitu berserah diri kepada Tuhan, karena tanpa ijinnya tak ada kekuatan yang mampu menjatuhkan kita. Cara ini menjadi sangat pribadi karena menyangkut masalah keyakinan kita terhadap kekuasaan-Nya. Dan rasanya kepada Tuhan pun kita tak perlu bersumpah karena Tuhan Maha Tahu. Kalau hanya yakin kepada Tuhan, maka kita akan menjadi tidak terlalu memikirkan apa yang ada dibenak orang lain. Bagi kita, cukuplah Tuhan yang mengetahui segala kebenaran. Apapun yang menimpa kita pasti atas sepengetahuan-Nya dan mengandung hikmah atau ilmu dibalik semua kejadian.
Kebenaran manusia itu relatif sehingga kebenaran yang bisa dicapai oleh hukum buatan manusia pun menjadi relatif. Berbagai kesempatan dan celah bisa dimanfaatkan manusia untuk berbuat kesewenang-wenangan terhadap orang lain. Namun, Tuhan sudah menyerahkan “Kebenaran” sebagai proses yang harus terus dicari oleh manusia dengan menggunakan akal, pikiran dan nuraninya. Tuhan itu sumber kebenaran Hakiki, jadi yang berhak menyatakan kebenaran mutlak hanyalah Tuhan. Manusia hanya berperan untuk berproses mencari dan menegakan hukum kebenaran sesuai dengan kemampuan manusia menegakkannya. Sebuah kesombongan luar biasa ketika ada orang atau kelompok yang menyatakan paling benar dan paling berhak untuk mengembalikan orang lain kepada kebenaran versi mereka. Memang benar Aturan dan firman Tuhan itu benar, namun ketika turun kepada manusia dengan segala interpretasi dan latar belakang tertentu, maka kebenarannya menjadi relatif. Tetaplah yakin, bahwa hukum dan aturan manusia memang sangat rentan terhadap kdzaliman, namun Tuhan tidak tuli dan buta.
Yang kedua, sebagai manusia kita memiliki kewajiban untuk berusaha semaksimal mungkin melakukan “perlawanan” melalui jalur yang seharusnya, dalam hal ini yaitu hukum. Hukum manusia sangat mungkin memiliki kekurangan, dan sekarang kekurangan itu menjerat kita dalam kasus hukum. Tidak perlu bersumpah atas nama Tuhan kepada manusia. Lakukan saja jalur hukum dengan mengikuti aturan yang ada sehingga setiap orang akan mengamati apakah kita benar atau tidak. Kekurangan hukum yang telah menjebak kita bisa mendapatkan pencerahan karena kasus kita.
Jadi, untuk Susno, Bibit dan Yasin, ikuti saja jalur hukum dengan tetap berusaha untuk membuktikan dirinya masiing-masing itu tidak bersalah, titik. Berbagai manuver untuk saling menyalahkan dan melarikan diri dari jeratan hukum semakin membuat kalian terpojok dalam fakta dan bukti hukum.
Jangan-jangan, para pejabat tersebut mengucapkan janji dan sumpah hanya untuk menjaga nama mereka dimata masyarakat! Karena Tuhan tidak perlu sumpah itu! Hukum tidak peduli dengan sumpah itu! Masyarakat menilai sendiri dengan segala keterbatasan dan kelebihannya! Apa yang mau dijaga dari nurani masyarakat? Masyarakat tidak selalu benar, ya! tapi masyarakat bisa memberikan penilaiannya jauh lebih obyektif karena tidak memiliki kepentingan apapun.


Imamwibawamukti

Minggu, 01 November 2009

KRIMINALISASI KPK


Saya awam dibidang hukum. Saya awam dibidang ilmu pemerintahan. Saya awam dibidang ilmu kriminal.
Namun untuk melihat kasus penahanan pimpinan KPK oleh Polisi, hati nurani jauh lebih dominan ketimbang akal dan ilmu. Saya rasa ini manusiawi karena secara kasat mata polisi melakukan sebuah tindakan yang menempatkan para pimpinan KPK ini dalam posisi tertindas, sehingga jangan heran apabila opini masyarakat kemudian berkembang untuk membela KPK.
Jangan salahkan masyarakat yang menggugat dan mempertanyaan proses penahanan ini! Mungkin secara hukum, polisi dapat melakukan bantahan dan sanggahan terhadap berbagai hal yang menyudutkan proses penahanan tersebut dan menganggap bahwa masyarakat tidak paham dan mengerti hukum. Dengan dalih alat bukti yang cukup dan prosedur hukum yang ketat, polisi akan mudah mematahkan argumentasi apapun dari masyarakat yang menggugat masalah tersebut yang lebih mengedepankan opini dan perasaan.
Tapi apa pendapat kita bila 19 tokoh Indonesia yang memiliki ilmu dan latar belakang sebagai orang yang memiliki komitmen tinggi untuk memperjuangkan keadilan, kesejahteraan dan kebenaran tegak di negara ini? Apakah tindakan mereka hanya dilatarbelakangi oleh emosi, opini semata dan perasaan saja? Apakah mungkin mereka mengedepankan rasa ketimbang akal atau mengedepankan emosi ketimbang pengetahuan mereka?
Dengan munculnya 19 orang (+) tokoh nasional yang “pasang badan” untuk pimpinan KPK, berarti ada sesuatu yang menurut hati dan akal mereka tidak beres dalam kasus ini.

NYOLOK MATA BUNCELIK!
Itu ungkapan dalam bahasa sunda yang artinya melakukan sebuah tindakan “salah” dengan sengaja dan dilakukan terang-terangan. Dan itulah yang terjadi pada polisi dalam penahanan pimpinan KPK.
Apapun alasan yang dikemukakan dan tindakan yang dilakukan oleh kepolisian dalam kasus ini, ternyata tidak bisa menghapus anggapan masyarakat bahwa telah terjadinya rekayasa dan kriminalisasi polisi terhadap KPK.
Apa saja tindakan polisi yang memiliki karakteristik “nyolok mata buncelik” tersebut:
Penangkapan, penahanan dan proses pengadilan terhadap Ketua KPKm Antasari Azhar. Dalam proses penanganan kasus ketua KPK, masyarakat sudah bisa membaca ada semacam permainan tingkat tinggi untuk melenyapkan figur ini dengan kasus yang terkesan dibuat-buat. Kita akan lihat bagaimana akhirnya kasus ini (dengan jaksa dan hakim yang takut dengan sepak terjang KPK? Kita tidak bia berharap banyak). Namun ternyata, masuknya Antasari tidak membuat pimpinan KPK lainnya gentar! Malah sangat terkesan KPK justru semakin pasang badan untuk memberantas korupsi diberbagai lembaga. Dan ini semakin membuat orang-orang yang merasa terancam dengan keberadaan KPK merasa perlu bertindak cepat untuk menghentikan langkahnya.
Namun apa yang terjadi? Tindakan mereka menjadi sangat terburu-buru, tanpa pertimbangan masak dan yang lebih parah lagi adalah ketidakmampuan mereka untuk bertindak dengan penuh “kebijakan” dan kesabaran. Penetapan Bibit dan Chandra dengan tuduhan yang berganti-ganti, dengan ketidakjelasan barang bukti dan alasan penangkapan yang diikuti dengan penahanan mereka, benar-benar menunjukkan kepanikan Polisi dalam menangani kasus ini. DAN ITU SANGAT KASAT MATA! NYOLOK MATA BUNCELIK!
Begitu juga dengan tindak lanjut penanganan Kabareskim Polri Susno Duadji yang tidak jelas dan tegas semakin mempertontonkan dagelan politik tingkat tinggi. Ketika pimpinan KPK diduga menyalahgunakan wewenang, mereka langsung ditangkap sementara ketika pimpinan mereka sendiri diduga menyalahgunakan wewnang, mereka seolah buta dan tuli sehingga tidak mampu melakukan tindakan apapun yang dapat memperlihatkan itikad baik dalam penyelesaian kasus ini.
Kita semua tentunya menjadi bertanya-bertanya, ada kepentingan apa yang tersembunyi dari tontonan ini? Polisi begitu bernafsu untuk menangkap para pimpinan KPK, sementara mereka sendiri tidak mau tahu tentang kemungkinan kesalahan yang dilakukan aparat mereka sendiri.
Kemudian berkembanglah opini dimasyarakat bahwa KPK adalah korban dari ketidakmampuan dan ketidakberdayaan kita melawan korupsi. Korupsi telah menjadi tulang, darah dan ruh dari bangsa yang selalu mengagungkan etika, moral, budaya ketimuran dan agama. Inilah bangsa yang telah diselimuti misteri dari kekuatan maha dahsyat yang bernama kolusi. Bekerjasama untuk melakukan korupsi secara massal, sistematis dan terencana sangat bak, sehingga lembaga, institusi ataupun kekuatan lain takkan mampu menghalaunya. Inilah bangsa besar yang mengaku dan selalu bangga dengan nilai pancasila sebagai tameng dari kekacauan administrasi dan moral bangsa ini.
Dan apakah itu juga polisi?
Polisi selama ini memang digariskan untuk menjadi garda terdepan dalam penegakkan hukum. Berpeluang untuk menjadi pahlawan-pahlawan penjaga keadilan sekaligus berpeluang menjadi pion kecil dalam dunia catur yang jangankan mereka, bahkan perdana menteri dan rajapun ditentukan oleh tangan dan benak orang yang berada di belakangnya. Polisi memang sangat mungkin melakukan hal-hal untuk menegakkan hukum sekaligus juga melukainya. Menegakkan sekaligus merubuhkannya. Menjaga sekaligus membunuhnya.
Tapi ini terlalu nampak. Ini terlalu kasar. Ini terlalu keterlaluan, sangat terlalu.

TAPI MENGAPA?
Melihat tindak-tanduk Anthasari azhar dan rekan mereka di KPK selama ini, saya pribadi sangat khawatir dan telah memprediksikan hal seperti ini akan terjadi. Tapi siapalah saya. Karena mungkin perasaan ini juga dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebuah ketakutan ketimbang sebuah perasan gembira. Sebuah ironi bangsa bernama Indonesia!
Berbagai penangkapan yang dilakukan sangat demonstratif dan berani. Berbagai tokoh kelas kakap terus dibantai dan disikat dengan segala kekuatan dan fasilitas yang dimiliki. Tak peduli apakah penangkapan itu di hotel, dijalan, dirumah, dikantor atau bahkan di kamar kecil sekalipun. KPK terus memburu koruptor kelas kakap, apakah itu pejabat negara, pejabat tinggi negara, direktur perusahaan, pimpinan pusat dan daerah, anggota DPR, menteri dan mantannya, polisi, jaksa dan seabrek profesi lainnya. Ini musibah! Musibah bagi KPK.
Para koruptor semua panik! Dan yang jelas dan pasti mereka tidak akan tinggal diam!
Bisa kita bayangkan, jiwa mafia telah mengalir dalam darah birokrat dan pejabat kita dan itu dengan sendirinya akan menggumpal menjadi sebuah kekuatan maha dahsyat dan tak kasat mata untuk menghentikan langkah KPK. Bagaimanapun caranya!
Jangankan yang terlibat secara langsung, bahkan berbagai pihak yang pernah merasakan budi baik dari tiap tetes uang korupsi itu pun tidak akan tinggal diam. Dalam sejarah budaya Indonesia, KORUPSI telah menjadi momok yang sangat menakutkan dan begitu gencar dianggap orang yang didiakwa korupsi akan dianggap sebagai setan yang menjelma menjadi manusia. Dan para koruptor ataupun para penyangga dan penikmatnya pun akan berusaha dengan mati-matian untuk mencegah itu terjadi kepada mereka. Ditangkap dan didakwa dengan tuduhan korupsi.
Mereka bisa jadi berasal dari para koruptor dengan kasus yang berbeda satu sama lain, tapi kesamaan nafsu dan ketakutan pada nasib mengakhiri karier atau hidup dipenjara telah menyatukan mereka. Tanpa komando, tanpa perintah dan tanpa organisasi, mereka menguat menjadi sebuah kekuatan tidak nampak untuk menjadikan KPK sebagai musuh utama yang harus disingkirkan saat ini. dilemahkan, dilumpuhkan, dimatikan dan dikubur dalam sejarah bangsa Indonesia.
Mereka bukan saja koruptor masa lalu. Mereka juga adalah para koruptor masa reformasi. Masa yang diharapkan menjadi masa pencerahan, masa keemasan atau masa transisi bangsa ini menuju ke arah yang lebih baik. Tapi itu sekarang tinggal mimpi!
Dengan alasan penyalahgunaan wewenang, dengan dalih khawatir menjadi “super body”, dengan pembenaran karena menjaga demokrasi, dengan rasa khawatir merongrong hak asasi dan dengan gagah mereka berkata “ini tidak manusiawi”. Belajar dari penangkapan di hotel, dijalan, dirumah dan di kantor. Belajar dari penyadapan demi penyadapan, para koruptor itu menggunakan tangan “syetan” yang tak tampak untuk menarik benang-benang yang menggerakkan boneka-boneka negara, apakah itu presiden, menteri ataupun lembaga penegak hukum untuk mengganyang KPK sampai akar-akarnya!
Visi mereka untuk

DIMANA SBY?
SBY menang dengan sangat telak dan mayoritas. Tapi apakah itu pertanda bahwa SBY akan bertindak sesuai dengan kehendak rakyat? Ataukah justru proses kriminalisasi ini justru karena ada restu dari dia sendiri sebagai presiden.
Hal tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil. Kemenangannya yang telak tersebut bukanlah tanpa biaya. “Jer besuki mowo beo!”. Setiap usaha pasti memerlukan pengorbanan, baik itu berbentuk uang ataupun dukungan dari semua pihak. Dan orang-orang yang berkepentingan dengan semua itu, salah satunya adalah para koruptor.
Mereka akan mendukung kandidat presiden yang paling mungkin menang dan paling mungkin bisa diajak bernegosiasi. Tidak mustahil, pengekebirian dan pelumpuhan bahkan mematikan KPK dijadikan salah satu point yang masuk dalam daftar agenda. Sekali lagi, ini terlalu nampak dan telanjang walaupun semua pihak yang terlibat menolak dan membantah hal tersebut.
Dimana presiden sekarang? Dengan alasan wilayah hukum, dia menyatakan tidak akan campur tangan dan menyatakan akan pasang badan bila ada yang akan menghancurkan KPK. Pertanyaannya, KPK yang mana yang akan dibela? Apakah KPK yang sekarang disimbolkan dengan para pimpinannya yang teraniaya, atau KPK versi pemerintah dengan orang-orang baru dan dipilih presiden?
Terlalu riskan baginya untuk terus “mendua” dengan mengenakan dua topeng. Topeng tampil sempurna sebagai sosok presiden yang nampak membela rakyat, dan topeng sebagai brooker berbagai kesepakatan dengan berbagai pihak yang mendukungnya sebagai presiden dan tak tampak.
Benar, individu pelaksana KPK bisa berbuat salah karena mereka juga manusia yang bisa khilaf. Namun kalaupun demikian, berikan kami bukti yang kuat bahwa mereka memang layak diperlakukan seperti layaknya kriminal! Kalau tidak, bebaskan tanpa syarat dan lindungi keberadaan mereka untuk menghancurkan korupsi di bumi tercinta ini.

KPK MEMANG HARUS “SUPER BODY”
Karena korupsi di Indonesia telah sedemikian merasuk dan menjadi ruh dari setiap kegiatan negara dan institusi yang ada, maka untuk memberantasnya sangat diperlukan lembaga yang jauh lebih berkuasa dan memiliki berbagai kewenangan untuk mengungkap semua kasus korupsi dengan cepat dan tepat. Dan itu telah ditunjukkan oleh kinerja KPK selama ini!
Korupsi di Indonesia sudah diluar batas kewajaran tindakannya, sistematikanya, kinerjanya, pelaku dan pendukungnya. Mereka telah terlalu kuat dan solid untuk diberantas oleh lembaga yang ada, karena lembaga yang ada pun tidak lepas dari nuansa korupsi didalamnya. Bagaimana korupsi sudah sangat menyebar dan mengakar dari itngkat pusat sampai ke daerah dan institusi terendah di masyarakat. Harus ada tindakan “SUPERMAN” untuk memberantasnya! Harus ada lembaga “SUPER BODY” untuk menghancurkannya. Dan harus ada sistem diluar kebiasaan untuk melakukannya dengan efektif efisien dan “kebal” intervensi, sekalipun besan anda terlibat dalam kasus yan ditangani .
Masalah penyadapan telepon misalnya, menjadi senjata sangat ampuh untuk mengetahui sepak terjang mereka yang akan, sedang dan telah melakukan tindakan korupsi. Banyak koruptor terjebak karena kewenangan KPK untuk melakukan penyadapan kepada setiap individu di negara ini.
Sepintas ini melanggar hak asasi manusia karena menganggu “privacy” seseorang. Tapi pertanyaannya, mengapa harus merasa terganggu dengan penyadapan bila memang tidak melakukan hal yang menyimpang dan melanggar hukum. Orang yang berteriak keberatan dan mengatasnamakan hak asasi manusia terhadap kewenangan penyadapan ini jelas adalah orang yang merasa terganggu karena aktivitasnya menjadi lebih sulit dan terbatas. Toh penyadapan tersebut pasti telah melalui berbagai prosedur internal KPK dan disepakati oleh semua unsur dalam pimpinan KPK sebagai lembaga yang berwenang untuk itu.
Dengan penyadapan telepon, koruptor selama ini bisa ditangkap tangan ketika sedang melakukan transaksi. Korupsi di negara kita sudah tidak bisa diberantas dengan sistem peradilan yang ada karena berpotensi memunculkan korupsi lainnya baik ditingkat hakim, kejaksaaan dan juga di kepolisian.

DUKUNGAN KEPADA PIMPINAN KPK!
Oleh karena itu, tulisan ini saya dedikasikan untuk para pimpinan KPK yang sangat berani menentang kekuatan maha dahsyat dan tak tampak mata namun sangat rakus dan kejam. Tulisan ini sebagai bentuk dukungan terhadap lembaga dan para penyelenggara KPK.
Berjuang terus, cicak!

JIN ITU TERNYATA ALIEN !


Di belahan dunia manapun, alam gaib sangat menarik untuk ditelusuri. Berbagai dongeng, legenda dan mitos akan semakin lengkap dan dramatis bila diselimuti oleh hal-hal berbau mistis, gaib dan klenik. Kita mengenal ada Vampire, Frankenstein dan Dracula di Eropa. Kita juga mengenal Vodoo yang sangat berbau mistis di Afrika dan di Arab kita mengenal jin padang pasir, baik itu menemani Simbad atau Aladin juga berbagai legenda lainnya di dunia ini.
Indonesia mungkin salah satu negara paling kreatif dalam menciptakan dan menggambarkan berbagai bentuk penampakan dari dunia lain ini. kita mengenal ada Kuntilanak, Sundelbolong, Genderuwo, Wewek gombel, Pocong, Tuyul, Siluman dan lain sebagainya. Semua itu menjadi cerita rakyat yang sangat sulit dipisahkan dengan kehidupan nyata, sehingga ada anggapan bahwa berbagai penampakan itu akan terus bergesekan dan bercampur dengan kehidupan manusia.
Disaat yang sama, manusia juga dibuat bingung dengan berbagai penampakan yang diidentifikasikan dengan sosok Alien, makhluk laur angkasa yang sering menampakkan dirinya di bumi ini sebagai bentuk kontak dan komunikasi dengan manusia tentang suatu hal. Walalupun banyak orang yang bersikap skeptis dengan penampakkan ini, ternyata gosip seputar keberadaan mereka terus berkembang.
Dalam film “Man In Black” bahkan kita digambarkan berhubungan dengan mereka dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari sama sekali. Dengan kemampuan mereka berubah rupa, wujud dan badan, mereka begitu dekat dengan kita. Lantas adakah hubungannya antara fenomena alam gaib ini yang kita wakili melalui sosok jin dengan makhluk luar angkasa yang kita sebut sebagai Alien?

Dulu hal ini dianggap tidak memiliki hubungan apapun. Jin dianggap sebagai bagian dari hidup manusia itu sendiri sementara alien dianggap kehidupan diluar diri manusia dan dijadikan sebagai pendatang dalam dunia manusia. Kalau jin dihubungkan dengan penampakan berupa makhluk menyeramkan maka alien digambarkan dengan tekhnologi yang tinggi dan hebat serta menunggu waktu yang tepat untuk menginvasi manusia.
Sekarang ada anggapan baru. UFO, alien dan berbagai fenomena yang mereka ciptakan di dunia ini dianggap sebagai wujud dari jin yang menampakkan diri kepada manusia dengan berbagai kelebihan mereka, diantaranya kemampuan mereka untuk bergerak cepat, tidak terlihat, berilmu tinggi bahkan menciptakan tekhnologi tinggi sehingga manusia dibuatnya terheran-heran. Contoh paling gampang adalah misteri segitiga Bermuda. Tempat ini diselimuti dengan berbagai mitos dan legenda yang menceritakan banyak pesawat udara dan laut yang hilang tanpa bekas. Tuduhan dilontarkan kepada alien atau medan magnet. Sekarang ada anggapan kalau tempat itu adalah pusat dari kerajaan Jin yang menguasai dunia gaib.
Mengapa sekarang manusia menghubungkan keberadaan alam jin dengan makhluk luar angkasa? Karena memang kedua hal tersebut begitu misterius dan membuat manusia sering kewalahan untuk mengungkapnya. Belum lagi dampak dari kepercayaan terhadap dua hal tersebut sering membuat manusia yang skeptis merasa sedih dan kecewa karena mempercayai hal yang tidak bisa dibuktikan secara iliah dianggap sebagai penurunan nilai kemanusiaan itu sendiri. Manusia yang diberikan kelebihan akal ternyata masih saja berkutat dengan hal-hal yang tidak penting dan esensi untuk dilakukan. Misalnya masih ada orang yang menyelenggarakan ritual sesajen untuk arwah tertentu, ketakutan pada setan atau sekedar melakukan penyelidikan terhadap keberadaan makhluk asing.

KITA BALIK PARADIGMANYA!
Mengapa juga saya merasa perlu tetap membahasnya kalau memang kedua hal tersebut bukanlah sesuatu yang esensi? Karena saya yakin, apapun dan siapapun dibalik keberadaan dua dunia itu, mereka tetap ada!
Bukan hanya karena dasar keyakinan dari agama saja, namun saya masih merasa kalau manusia ini masih pada taraf minimal untuk bisa merengkuh dan memeluk yang bernama ilmu sejati dan kebenaran hakiki. Terlalu sombong bila saat ini kita membuat sebuah pernyataan dunia lain itu tidak ada hanya karena kita tidak bisa melihatnya. Betapa angkuhnya manusia yang menyatakan bahwa hanya bumilah tempat makhluk hidup satu-satunya. Tanpa bisa membuktikan bahwa pernyataan mereka itu benar kecuali dengan alasan kita belum bisa melihat dan mendengarnya.
Kalau dulu orang menganggap bahwa dunia jin dan UFO itu berlainan, sekarang ada anggapan bahwa Alien itu merupakan bentuk dari penampakan jin, maka sekarang saya memiliki pendapat bahwa yang selama ini kita anggap jin, vampire, dracula atau genderuwo justru mereka adalah alien!

FENOMENA NIBIRU
Dugaan diatas disebabkan karena kedua fenomena ini tidak bisa dijelaskan secara akal namun dapat diperhatikan memiliki kesinambungan antara satu fenomena dengan fenomena lainnya. Teori ini tidak lepas dari berkembangnya sebuah paradigma baru dalam memandang siapa manusia sebenarnya dan darimana manusia berasal.
Planet NIBIRU dan penghuninya telah menjadi buah bibir berbagai kalangan sebagai pencipta umat manusia yang sekarang kita kenal. Sebuah teori yang berkembang mempunyai argumen bahwa Alien atau extraterresterials (ET) telah mengunjungi dan mengamati bumi dan makhluknya sejak jaman purba bahkan sebelum ada mamalia. Alien dapat disebut sebagai Astronot purba, yang sepertinya berperan dalam membentuk sejarah dan nasib ras manusia dibumi.
Gagasan ini dilontarkan oleh seseorang penulis bernama Erich von Daniken, pengarang dari beberapa buku yang populer. Bukunya yang paling laris adalah “Chariot of The Gods”, yang diterbitkan ditahun 1968, ia beranggapan bahwa wahana angkasa luar sudah mendarat jauh sebelum ras manusia modern eksis di bumi.
Pengunjung purba ini menciptakan manusia dari ras monyet purba yang kita kenal sebagai manusia gua atau Neanderthal dengan dna mereka yang lebih maju dan melahirkan manusia baru dan mampu berpikir untuk menciptakan manusia jenis baru yang disebut homo sapiens.
Namun seiring konflik diantara mereka sendiri yang ingin menguasai bumi dan Nibiru telah membuat manusia semakin kuat dan bertambah jumlahnya. Keadaan membuat mereka tidak lagi bisa leluasa menampakkan diri seperti dijaman dahulu. Dimana mereka bisa memperlihatkan dirinya dalam bentuk “tuhan’, dewa atau pemimpin lainnya. Tapi manusia sudah mampu menyingkirkan mereka dan kekuatannya melalui ilmu dan tekhnologi yang diciptakan lalu merubah keberadaan mereka sebagai mitos, legenda dan sekedar dongeng sebelum tidur.
Mereka selama ini hanya bisa bersembunyi ditempat-tempat yang belum didikuasai manusia, belum terjamah manusia atau memang mereka buat seolah tempat itu angker, seram dan misterius. Tujuannya hanya satu, menjaga eksistensi atau keberadaan mereka di bumi sampai waktu dimana mereka bisa memperlihatkan diri kembali dan muncul kembali ke dipermukaan bumi. Dan waktu itu adalah sekitar tahun 2012.
Siklus mereka untuk menampakkan diri memang berhubungan dengan garis edar mendekati tata surya setiap 3.600 tahun sekali. Selama itulah mereka senantiasa bersembunyi di bawah tanah yang selama ini dianggap tidak mungkin, bersembunyi di hutan-hutan yang masih mungkin tidak terjamah tangan manusia, diatas awan yang selama ini kita anggap sebagai kerajaan jin, di segitigiga bermuda yang kita anggap pusat kekuasaan iblis, di Mars yang kita anggap tidak mungkin ditinggali tapi justru menunjukkan hal sebaliknya, di kedalaman laut yang belum bisa kita selidiki.
Untuk menjaga keberadaan mereka, mereka membuat mitos. Menjaga kekuasaan teritori mereka dengan menyebarkan legenda dan berjuta “pamali”, pantangan atau tabu bagi manusia agar manusia tidak terlalu dalam untuk melakukan berbagai kegiatan yang akan menganggu mereka.
Dulu manusia masih bisa ditakut-takuti oleh larangan, pantangan atau tabu tapi sekarang manusia bisa lebih berpikir rasional sehingga mitos dan legenda tidak mampu menahan manusia untuk bertindak. Maka mereka muncul dengan bentuk UFO atau alien.
Dan salah satu sisa dari mitos dan legenda ini adalah adanya JIN atau IBLIS!
IBLIS digambarkan sebagai lawan tuhan dalam hidup dan kehidupan manusia. Iblis digambarkan sebagai penentang kekuasan tuhan dan mengajak manusia untuk mampu melepaskan diri dari dominasi tuhan. Iblis memiliki kaki tangan dari kalangan jin dan syetan untuk menggoda manusia.

Tapi tahukah kita, kalau tuhan saja merupakan manifetasi para penghuni Nibiru, berarti iblis pun tak lebih dari mereka, hanya berbeda pandangan dan berencana merebut kekuasaan mereka dari benak manusia. Jadi masalah tuhan dan ibllis tidak lebih dari perebutan kekuasaan antara satu alien dengan alien lainnya.
Dengan kemajuan tekhnologi yang mereka miliki, mereka mampu untuk mengelabui manusia seolah mereka adalah jin yang bisa menghilang, terbang atau membuat teror kepada masyarakat sekitar. Padahal mereka tidak akan melakukan hal tersebut kalau saja manusia tidak menganggu keberadaan mereka.
Berbagai alat dari tekhnologi tertinggi mereka di bumi ini mampu membuat manusia terheran-heran dan menganggap bahwa mereka adalah jin. Manusia akan dengan mudah menganggap mereka jin karena kemampuan manusia untuk bisa memahami tekhnologi mereka masih sangat terbatas.
Misalnya jin mampu bergerak cepat, bisa menghilang, bisa membuat angin dan cuaca berubah dalam seketika, bisa menjelma menjadi berbagai macam bentuk telah mampu membius manusia untuk percaya akan keberadaan jin. Itu penting supaya keberadaan mereka sebagaii makhluk asing tidak terganggu oleh rasa kepenasaran manusia itu sendiri. Manusia ditenggelamkan dalam kepercayaan akan dunia jin ketimbang keberadaan mereka yang sebenarnya. Karena jin adalah sosok yang tidak bisa diidentifikasikan kedalam sebuah wujud nyata, sementara mereka jelas adalah makhluk yang tidak berbeda dengan kita namun memiliki kelebihan dalam ilmu dan tekhnologi semata.
Di Indonesia kita mengenal legenda Nyi Roro Kidul sebagai penguasa lautan. Namun percayakah kita akan hal itu? Adakah bukti nyata tentang keberadaan siluman lautann itu? Tidak! Tapi kita terus mempercayainya karena berbagai peristiwa yang mereka bikin semakin menggelamkan kita untuk mempercayainya, seperti peristiwa alam, tenggelamnya manusia atau sekedar sedikit goncangan gempa. Padahal bisa jadi, lautan Indonesia tidak lebih dari tempat para penghuni Nibiru ini tinggal di bumi.
Laut, udara, dasar bumi atau gunung tidak akan menjadi halangan bagi mereka untuk tinggal karena mereka memiliki ilmu dan tekhnologi yang bisa membuat hal tidak mungkin bagi manusia menjadi sangat mungkin bagi mereka. Kita telah menonton banyak film yang menunjukkan bahwa tempat-tempat tersebut memang bisa ditinggali.
Begitu juga adanya budaya yang menyatakan bahwa ditempat merekalah pertama kali manusia diciptakan. Tidak mustahil dulu banyak adam-adam yang dilahirkan oleh penghuni Nibiru dan itu memungkinkan manusia untuk dilahirkan atau diciptakan diberbagai tempat. Sehingga sah-sah saja setiap budaya mengklaim sebagai tempat lahirnya manusia pertama di muka bumi.
Nah, bagaimana? Menarik untuk disimak?
Mudah-mudahan kita tidak lagi takut dengan hantu, jin dan segala bentuk mereka. Karena ternyata mereka tidak lebih dari makhluk berdaging, berdarah dan bernyawa seperti kita namun memiliki kelebihan tekhnologi.
Semoga!
Bandung, 31 Oktober 2009

BENARKAH AGAMA MENJADI PERISAI TERAKHIR ANAK-ANAK KITA?


Kami ngobrol dengan isteri kami tentang perkembangan lingkungan dimana anak kami sekarang tengah berkembang. Sangat mengkhawatirkan! Diskusi ini bermula dari adanya teman anak kami yang menangis disekolah pada saat kami mengantarkan anak kami ke sekolah. Isteri kami mendekati anak itu dan bertanya apa sebabnya dia menangis. Anak itu berkata dia dijahilin teman-temannya.
Dari peristiwa itu kemudian isteri saya mulai berbicara tentang kekhawatirannya dengan lingkungan sekolah atau sekitar rumah, berbagai macam peristiwa senantiasa terjadi seperti perkelahian anak, pelecehan melalui kata-kata kotor atau sekedar menjahili temannya yang lebiih kecil atau lemah. Lantas isteri saya berkata bahwa jalan satu-satunya untuk mempersiapkan anak menghadapi tantangan masa depan, anak-anak kami harus di-pesantren-kan.
Isteri saya menganggap bahwa agama harus dijadikan landasan bagi berkembangnya kemampuan anak dalam menilai dan memaknai setiap peristiwa yang dilalui dan dialaminya. Dan untuk itu, anak kami harus masuk pesantren supaya mendapatkan ilmu agama lebih dalam karena kami sebagai orang tua tidak memiliki kapasitas untuk mendidik agama secara mendalam.
Saya menjawab, rasanya bukan pengetahuan agama yang paling penting untuk menghadapi tantangan masa depan, namun lebih kepada kemampuan anak untuk memaknai agamanya secara kritis dan memahami nilai-nilai yang terkandung didalamnya, sebagai bekal atau referensi alternatif bagi penyelesaian berbagai masalah yang dihadapinya.
Agama penting untuk menjadi salah satu bahan atau referensi bagi anak dalam menyelesaikan masalah, namun tentunya kita juga harus membuka pemikiran bahwa dalam hidup ini masih banyak sumber lain yang dapat dijadikan landasan anak dalam bertindak dan berbuat. Misalnya, untuk menghindari dari perbuatan mencontek di sekolah, tentunya tidak hanya landasan agama yang dapat dijadikan anak sebagai alasan, namun juga bisa alasan taat aturan, rasio atau filsafat. Mengajarkan semua ini tidak sulit selama kita sebagai orang tua mampu membuka diri juga terhadap berbagai perkembangan ilmu dan pengetahuan yang berkembang di masyarakat.
Pernyataan diatas bukan berarti menomorduakan agama dalam pendidikan anak, namun untuk bisa memahami nilai agama, ada prasyarat lain yang harus dipersiapkan oleh orang tua , salah satunya adalah kemampuan dan kemauan orang tua untuk senantiasa berdiskusi dengan anak mengenai setiap permasalahan yang dihadapi, memberikan cara kepada anak untuk mencoba mencari alternatif penyelesaian dari berbagai sumber dan salah satunya adalah agama.
Tentunya, untuk dapat memahami nilai yang terkandung didalam agama, kita perlu belajar ilmu agama. Itu pasti! Namun setelah itu, orang tua memiliki tanggung jawab kepada anak untuk memberikan pendampingan dan bimbingan bagaimana si anak dapat memahami isi ajaran tersebut secara hakiki dan tidak memandang agama hanya sebagai aturan tertulis yang tidak boleh atau tidak bisa diperdebatkan. Karena kalau kita yakin agama adalah sesuatu yang benar dan dapat dijadikan sandaran kuat bagi kita dalam menghadapi tantangan hidup, maka orang tua jangan takut untuk mendiskusikan tentang makna dan alasan logis dari berbagai aturan tersebut.
Dan yang paling penting adalah orang tua harus juga menanamkan bahwa dalam agama pun masih banyak alternatif lain yang disodorkan sebagai alternatif solusi dari masalah yang mereka hadapi sehari-hari selama hal itu yang berhubungan dengan dunia. Misalnya ketika anak kita menghadapi pergaulan sehari-hari antar lawan jenis, mungkin anak mendapatkan ajaran dimana semaksimal mungkin menghindari hubungan yang bernama pacaran, karena pacaran tidak diajarkan dalam agama kami. Sementara dilain pihak, anak melihat disekelilingnya bahwa pacaran menjadi salah satu bentuk proses sosialisasi dan menjaga eksistensi diri mereka dalam lingkungannya.
Apabila anak hanya mendapatkan satu bentuk ajaran saja, maka si anak akan merasa bingung antara aturan yang diterimanya dengan kenyataan yang terjadi dilingkungannya. Di saat seperti inilah orang tua harus bisa menjelaskan secara logis dan sistematis tentang alasan mengapa agama melarang pacaran.
Dengan cara diskusi, si anak dapat mengemukakan berbagai alasan yang mendukung atau menolak pacaran dalam pergaulan mereka. Lontaran-lontaran pertanyaan, pendapat dan opini berkembang sampai si anak mendapatkan pemahaman, apa alasan dan manfaat kalau ternyata mereka memilih untuk pacaran dan alasan atau manfaat kalau mereka menyimpan hasrat pacarannya itu sampai pada saat yang tepat. Anak juga harus diberikan gambaran tentang dampak positif maupun negatif dari keputusan yang diambil si anak.

BENARKAH AGAMA ITU OTORITER?
Salah satu yang saya pelajari selama ini tentang agama, selalu berkonotasi kalau apa yang dikatakan ajaran agama itu harga mati, tidak dapat ditawar apalagi didiskusikan. Hal ini pada akhirnya akan menyebabkan anak-anak tidak mampu mengembangkan daya kritisnya atau malah mematikan kemampuan si anak untuk mencari inti sari dari suatu ajaran dan pada akhirnya akan membuat anak menjadi frustasi ketika apa yang didapatnya selama belajar agama berbeda dengan kenyataan yang terjadi dilingkungannya.
Oleh karena itu, guru maupun orang tua berkewajiban meluangkan waktu untuk sekedar berbicara santai atau ngobrol dengan anak-anak tentang berbagai hal mengenai ajaran dan implementasi agama dalam kehidupan sehari-hari dengan cara melemparkan jauh-jauh ajaran seolah-olah agama itu otoriter dan tidak bisa ditawar. Dalam hal ini pun diperlukan kecerdasan orang tua untuk memilih dan memilah antara ajaran agama yang bersifat mutlak dengan ajaran yang yang masih memungkinkan untuk didiskusikan, dengan demikian orang tua pun tidak sekehendak hati membebeaskan anak dalam memaknai agama dengan kehendak mereka sendiri.
Yang penting untuk disampaikan kepada anak adalah, sejauh mana mereka mengerti suatu ajaran dari agamanya kemudian melakukan pemikiran kritis dan makna dari suatu ajaran tersebut. Dengan demikian anak kita tidak terjebak pada ketaatan buta dan menafikan kenyataan bahwa dalam agama pun masih banyak pandangan-pandangan berbeda dan layak dijadikan referensi dalam memandang hidup dan kehidupan ini.

TERORISME ADALAH DAMPAK DARI PENGAJARAN AGAMA YANG SALAH?
Tidak bermaksud untuk menggeneralisir bahwa teroris itu selalu berhubungan dengan salah satu atau dengan semua agama, namun memang agama memiliki potensi yang sangat kuat untuk melahirkan bentuk-bentuk tindakan yang anarkhis. Hal ini disebabkan karena ketika berbicara agama, maka hukum dunia dan hidup didunia ini sudah dianggap lebih rendah nilainya ketimbang ketika kita berbicara nilai akherat dan kehidupan setelah mati.
Orang yang melakukan tindakan-tindakan ekstrim berupa pengorbanan diri demi mencapai tujuannya (yang menurutnya demi agama yang diperjuangkannya) adalah orang yang menerima ajaran agama hanya dari sudut pandang yang sempit, satu sumber dan menutup diri dari kemungkinan adanya sumber-sumber lain yang mungkin lebih benar. Proses pengajaran yang lebih menekankan pada ketaatan pada guru secara membabi buta menjadi salah satu potensi lahirnya radikalisme dikalangan penganut suatu agama.
Pandangan yang membenarkan suatu ajaran secara mutlak akan berdampak pada keyakinan bahwa diluar kelompok dan ajarannya, semua itu sesat dan harus di”kembalikan ke jalan yang lurus” versi mereka. Munculah radikalisme dan berujung pada terorisme.

KESIMPULAN
Dari obrolan sepintas dengan isteri saya itulah maka saya mencoba merangkainya dalam bentuk tulisan supaya terkesan lebih padu dan terhindar dari kesalahpahaman. Tujuan inti dari tulisan ini memang saya khususkan kepada isteri saya, namun semoga juga memberikan pandangan lain kepada semua pihak yang merasa bertanggung jawab pada kehidupan masa mendatang anak-anak kita.
Agama itu penting, namun mengajarkan kemampuan anak dalam memaknai setiap nilai-nilai luhur dan universal dari ajaran itu dan kemudian menjadikannya sebagai salah rujukan dalam menyelesaikan masalah mereka sehari-hari itu jauh lebih penting. Orang tua dan guru harus berada di garis depan untuk mulai membuka diri sendiri dan anak supaya mau melihat bahwa ajaran agama bukanlah ajaran yang mutlak, otoriter dan kaku. Tapi sebaliknya, anak harus paham bahwa agama merupakan ajaran yang logis dan rasional untuk dijadikan landasan bagi kekuatan diri menghadapi tantangan masa depan.
Semoga!
2 November 2009

Laman