Minggu, 14 Juni 2009

TRIK MENGHINDARI KEBOHONGAN PRIA


  1. Duduklah di kursi yang lebih tinggi. Ini adalah bentuk intimidasi yang halus.
  2. Jangan silangkan kedua kaki Anda, bukalah kedua tangan Anda dan bersandarlah ke belakang. Buatlah diri Anda “terbuka” atas kebenaran.
  3. Jangan sekali-kali beritahu kepadanya apa yang Anda KETAHUI – jangan tunjukkan bahwa Anda tahu bahwa apa yang sedang mereka katakan adalah bohong.
  4. Invasilah ruang pribadi mereka. Manakala Anda mendekat, mereka akan merasa tidak nyaman.
  5. Tirulah postur dan gerakan tubuh mereka. Ini membangun adanya sebuah ikatan dan mereka akan merasa lebih berat untuk berdusta kepada Anda.
  6. Berbicaralah dengan gaya mereka dengan menyimak bagaimana merekaberpikir. Jika orang itu mengeluarkan kata-kata seperti “Aku MENDENGARmu!” atau “KEDENGARANnya bagus,” Anda akan tahu bahwa dia berpikir dengan cara pendengaran atau dengan telinga (auditor). Bila dia berkata, “Seharusnya aku MELIHAT waktu dia datang” atau “Aku MELIHAT ” apa yang kaumaksudkan,” Anda akan tahu bahwa dia berorientasi visual. Bila dia mengucapkan kata-kata seperti “Aku seperti TERKENA berton-ton batu bata” atau “Aku cuma MEMBEKU di tempatku,” Anda akan tahu bahwa dia berpikir dengan perasaan. Berbicaralah dengan cara yang sama. Sebuah tes yang bagus adalah dengan meminta seseorang untuk melafalkan alfabet. Sebagian orang akan menatap seperti sedang membaca alfabet itu di papan tulis di sekolah dasar (visual), sebagian orang akan melagukan alfabet itu (auditorial), dan sebagian orang akan mengetuk-ngetuk huruf-huruf tersebut (perasaan). Bila Anda menyesuaikan dengan metode berpikir mereka, maka Anda akan segera menjalin sebuah ikatan dengan mereka.
  7. Beri mereka “jalan keluar.” Anda perlu membuat mereka merasa mudah untuk mengatakan kebenaran. Berpura-puralah Anda tidak mendengar mereka dengan tepat atau katakan bahwa Anda tidak paham apa yang mereka katakan tadi. Selalu berilah jalan keluar sehingga mereka dapat menyangkal kata-kata mereka dan mengatakan yang benar.
  8. Bersikaplah yang tenang. Jangan sekali-kali memperlihatkan keterkejutan atau kekagetan. Perlakukan apa saja yang mereka katakan dengan
  9. kepentingan yang sama. Begitu Anda bereaksi negatif Anda akan kehilangan peluang apa pun untuk mendapat informasi yang benar darinya. Jangan menuduh. Pertanyaan-pertanyaan agresif seperti “Mengapa kau tidak menelponku?” atau “Apakah kau menjumpai orang lain?” dapat membuat si pembohong memperkuat posisinya. Gunakan pertanyaan-pertanyaan yang lunak seperti “Kapan kemarin kaubilang akan datang lagi?” dan “Jam berapa kemarin kaubilang akan datang ke restoran?”
  10. Beri mereka satu kesempatan terakhir. Abaikanlah kebohongan itu dan katakan, “Apa yang dapat kita lakukan untuk menghindari ini terjadi lagi?” Bila mereka berpikir bahwa Anda telah melepaskan mereka dari situasi yang

sulit maka mereka akan cenderung bersikap lebih jujur dan sejelek-Jeleknya,mereka akan menawarkan solusi mereka sendiri agar tidak menggunakan kebohongan ini lagi.

Tidak ada komentar:

Laman