Kamis, 08 Oktober 2009

INSTING ISTERI MENCIUM UANG SUAMI

EDISI RUMAH TANGGA
Saya mengatakan insting karena saya yakin seorang isteri tidak pernah mengikuti kursus atau latihan untuk keterampilan yang satu ini. sebuah keterampilan yang akhirnya membawa seorang isteri bisa bertahan dalam kancah perkawinan. Membawa wanita mampu bertahan dari berbagai gempuran kebohongan suami. Hmmmmmm….
Pengalaman saya sepuluh tahun menjadi seorang suami, salah satunya adalah kekaguman saya terhadap isteri yang memiliki insting untuk mencium kehadiran uang disela-sela tubuh suami dan pakaiannya. Dimanapun suami menyimpan uang, isteri bisa mengendusnya dengan segera. Terkadang saya berpikir, jangan-jangan dalam hidung isteri ada alat detektor logam dan kertas. Wah…Tuhan memang memasang berbagai alat pertahanan dan penyerangan di balik badan isteri yang sering kita anggap lemah.
Bahkan kita simpan di lipatan buku, di dalam tas lalu kita tumpuk dengan berbagai kertas kerjapun, isteri bisa mengendusnya!
Tapi tunggu dulu! Ini bukan berarti semua suami juga berbohong masalah uang untuk menghindari tanggung jawabnya menjadi suami. Namun lebih karena suami juga ingin memiliki uang untuk berjaga-jaga dan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat pribadi atau hobi yang tidak mungkin mengambil dari jatah dapur. Laki-laki sering menyebutnya uang laki-laki, uang gelap atau uang “selingkuh”. Uang yang bisa dipakai untuk kepentingan pribadi setelah semua uang gajinya diserahkan kepada isteri untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Jadi ini bukan perkara bohong dalam pengertian selingkuh hati. Bahkan sering suami menyimpan uangnya untuk jaga-jaga bila keuangan keluarga benar-benar kosong!
Nah kembali ke masalah insting tadi, sebenarnya secara tidak sadar bisa jadi wanita memang senantiasa terdorong untuk selalu mengetahui segala hal tentang suaminya. Keterbukaan suami kepada dirinya dianggap sebagai bentuk rasa percaya dan sayang dari seorang suami untuk berbagi berbagai permasalahan, baik itu di kantor maupun di rumah. Diawali dengan rasa ingin tahu, maka setiap isteri senantiasa mencoba menduga ketika suaminya tidak berkata apa-apa. Rasa ingin tahu ini kemudian berkembang dalam bentuk kemampuan menduga, mengira dan menyimpulkan dari gelagat dan bahasa tubuh sang suami.
Insting dan keterampilan ini telah terasah jauh hari sebelum seorang wanita menjadi isteri. Bentuk sosialisasi kaum Hawa memang lebih terjalin dalam bentuk emosi. Keterbukaan dalam berbagai hal menjadi landasan pertemanan dengan diselimuti nuansa emosi yang kental ketimbang laki-laki yang menjalin hubungan lebih dilandasi tingkat kepentingan. Bentuk sosialisasi ini pada akhirnya melatih kemampuan wanita untuk paham bahasa tubuh ketimbang verbal.
Seorang isteri “mungkin” akan sangat peka bagaimana tingkah suami ketika sedang memegang uang da ketika tidak memegang uang. Air atau roman muka saja berbeda! Suami yang sedang memegang uang akan menunjukkan rasa percaya diri, ceria, tenang dan santai ketika sang isteri bercerita susu anaknya sudah habis. Atau mungkin si suami dengan tiba-tiba mengatakan ingin sesuatu tanpa meminta uang kepada isteri.
Sering, suami juga tidak mampu mengontrol ekspresi dan bahasa tubuhnya ketika sedang memiliki uang. Perbedaan kondisi ini akan dengan sangat mudah dibaca seorang isteri. Wah…memang sulit untuk memanipulasi perasaan dalam jang waktu yang lama.
Jadi…ada beberapa tips untuk suami yang sedang memiliki uang “lebih” agar tidak ketahuan oleh isteri:
Jangan bawa uang tersebut ke rumah. Simpan saja dikantor, seperti di laci meja kerja, dilemari, dibuku agenda kantor atau di sela-sela kertas kerja. Dengan tidak dibawanya uang ke rumah maka keinginan kita membeli sesuatu menjadi tidak kentara. Dan isteri tidak akan melihat banyak perubahan pada diri kita.
Jangan terlalu banyak berkata ingin sesuatu seolah kita sedang memegang uang. Isteri kita akan curiga bahwa sebenarnya kita sedang menyusun rencana untuk membeli sesuatu dan kita sedang melakukan survai tentang tanggapannya terhadap keinginan kita. Begitu isteri kita mengijinkan kalau punya uang, biasanya kita menjadi lebih tergoda untuk segera melaksanakan keinginan kita tersebut.
Kalau pun kita membawa uang kerumah, sembunyikanlah di tempat yang biasa-biasa saja. Jangan di tempat yang tersembunyi atau sulit dijangkau. Sembunyikan di kantung jaket luar dan tutup dengan rapih. Atau dilipatan buku yang sering kita baca dan tersimpan di meja. Atau sengaja kita simpan di laci lemari pakaian dimana biasanya isteri kita membukanya. Dengan demikian, dia tidak curiga kita menyembunyikan uang.
Dan kalau ketemu juga, ya bilang saja itu bukan uang kita tapi titipan kantor untuk membeli sesuatu.
Bagaimana? Lumayan kan tips-nya. Tapi sekali lagi, awas jangan salah gunakan ini sebagai pembenaran dari perbuatan kita salah.

Bandung, 9 Oktober 2009

Tidak ada komentar:

Laman