Minggu, 06 Desember 2009

KINI KU DUDUK DI SISI BIDADARI (10 SAJAK MENDADAK UNTUK MU)

1. DI ABDUL MUIS, SORE LIMA BELAS TAHUN YANG LALU

Lima belas tahun yang lalu
Sore jam 3 rajawali hinggap diatas bulu kepengecutan dileherku

Mata ini kulipat menyumbat
Hati kututp untuk sekedar menjilati bahasa basi
Sore itu jam 3

Kulepas lembut bulu-bulu mereak
Di Badul Muis, disarang yang sarat duka, harapan hilang dan keputusasaan
Rintihan hati memekakan suara hati

Di Abdul Muis sore jam 3
Kulepas setengah jiwa menuju ketidakpastian


2. CINTA
Lagi-lagi cinta
Cinta-cinta lagi
Cinta lagi cinta
Lagi cinta lagi
Lalu kapan saya?


3. KALAU HARUS
Kalau aku harus bicara
Agar kau menangis
Aku akan banyak bicara

Kalau aku harus berdusta
Agar kau tertawa
Aku tak’an sering berdusta

Karena untuk mu kulihat menangis dan tak tertawa
Kulakukan apa saja


4. DULU…2012

Tuhan pernah ada dan hinggap diujung perahu Nuh yang perkasa
Lalu entah mengapa Dia hilang entah kemana
Mungkin membuat mainan baru yang lebih rumit dari lego
Dan menyerahkan kuasa-Nya kepada nalar dan logika

Tapi masih banyak yang mengira
Tuhan itu masih ada dan setia
Dan bekroar seolah mereka adalahh garda-garda sorga yang dipilih-Nya

Kalau memang neraka itu ada
Lantas dimana Tuhan berada?
Dan ternyata kita masih ada!

5. KORUPSI ITU
Pelacur yang dicaci sekaligus dinikmati
Kentut yang dihindari namun dibaui diam-diam
Onani kenikmatan semu yang sering dan mudah dilakukan sambil sembunyi-sembunyi
Film porna dan miyabi yang kecantikannya kita tonton tapi kita mengingkari
Poligami yang tidak bisa kita lakukan karena
Takut isteri dan alasan ekonomi

6. DENDAM KESUMAT
Ku mrapatkan mantra
Dari peninggalan almarhum kakekku
dan
selusin bromocorah pasar minggu

dan minggu itu
dua rekanku terpuruk kaku tanpa nyawa
karena sakit aneh dokter bicara

seminggu lagi
tubuhku yang akan mewujud kaku
disebru seribu sembilu dari anak cucu rekanku itu

aku terbujur kaku
meninggalkan dendam kesumat ini pada anak cucuku


7. KEN AROK
Akus iapkan panggungku sendiri
Untuk mementaskan skenarioku
Sendiri
Menuju kematianku sendiri
Karena aku sutradara bagi sendiri
Karena penontonya pun aku sendiri


8. KALAU BOLEH AKU MENCINTA
Derak tulang tak mampu memicu kata
Untuk sekedar bicara pada empedu
Pahitmu itu adalah obat rinduku

Lidah hanya mampu berslato dalam ruang hampa
Karena kutahu mulutku tak lagi mampu berkata

Hitam, pekat dan dingin
Padahal matahari jelas membutakan mata
Disini kau jadi sumber cahaya


9. SEKARANG AKU DUDUK DI SISI BIDADARI
Walau itu hanya imaji
Bisa kurasa ini bukan mimpi

Tonggak kayu sudah kupancangkan dan enggan kutarik kembali

Lewat angin kita berkomunikasi
Seolah aku tak sendiri lagi
Melintas dalam anganku untu sejenak pergi

Tanah lembab ini bergerak kemana aku pergi
Seandainya saja aku paham
Kalau ada disini saat itu


10. CEMBURU
Luka yang tak tampak itu
Dikoyak rasa yang tak bermata

Dimana itu hati bertanya
Aku hanya membatu mencoba membunuh luka dengan senjata
Dan senjata itu adalah kamu!

Kalau hati berbicara berarti itu luka
Kalau lidah yang berkata itu dusta
Dan
Kukatakan tidak dilidah
Tidak begitu dihati

Aku rasa cemburu itu hanya milik Tuhan
Ternyata aku juga adalah Tuhan

(semua di buat tanggal 071209)

Tidak ada komentar:

Laman