Air itu deras mengguyur hati yang lembab
Derasnya menggerus rasa yang hampir saja hambar
Dan kalau kau bertanya apakah aku bahagia
Aku hanya akan berdiri di depan pintu sambil kurantangkan kedua tanganku
Tuhan aku percaya, ternyata kau memang ada
Dari sana aku mendengar 3 kata menyapa,
“kamu lagi apa?”
Dan ku yakin suara itu milikmu
Sejuta rasa
Disapa terkasih tersembunyi
Jauh dilubuk hati masa lalu
Tersimpan bersama benang terurai yang dibangun laba-laba seiring gerakan detik jam dengan jarum pendek keputusasaan dan jarum panjang harapan
Berpadu dalam ketidakteraturan
Dimana kamu sekarang berada
Siapa yang ada disampingmu sekarang
Bahagiakah juga kau disana?
Tuhan menyapa dalam cinta
Kamu menyapa dalam asa
Aku menjawab dalam rasa
Dan waktu mengejekku dalam diam
Tinggi, panjang dan lebar aku kenal
Kini waktu yang aku rasa
Dulu sekali
Kini
Esok
Menjadi tidak lagi berarti
Entah apalagi yang akan aku temui misteri didirimu itu…
Bandung, 30 Nopember 2009
(21.05 wib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar