Salah satu tokoh yang sangat berpengaruh pada pandangan politik dan keagamaan saya adalah GUSDUR. Pandangannya tentang demokrasi dan kesetaraan umat manusia yang universal sangat membuka pikiran dan pandangan saya tentang hakekat bernegara dan beragama bagi umat manusia. Bahkan tidak hanya dalam bentuk pandangan dan pemikiran, bahkan GUSDUR berani dengan terang-terangan membela kaum minoritas Kong Hu Chu dan kaum Tionghoa yang berjuang agar agama mereka diakui di Negara ini. Itulah hakekat dari perjuangan, “pelaksanaan kata-kata!” dan GUSDUR berani berseberangan dengan tokoh agama Islam untuk mempertahankan pendapat dan keyakinannya yaitu memperlakukan manusia sebagai manusia semata, lepas dari agama, ras, bangsa atau Negara.
GUSDUR tidak controversial! Beliau tetap dan teguh pada pendiriannya yang besar, yaitu memperjuangkan demokrasi dan kemanusiaan tiu sendiri. Berbagai pendapat dan pandangannya yang seolah sering berbeda dengan masyarakat umum, justru membuktikan bahwa GUSDUR teguh dengan keyakinannya itu.
GUSDUR sulit tertandingi dalam memperjuangkan pluralism dan egalitarianism. Keutuhan bangsa ini senantiasa menjadi harga mati. Beliau tidak pernah silau dengan bendera dan atribut keagamaan yang dianutnya dan tidak pernah pula bangga Islam sebagai agama mayoritas di Negara ini, karena bagi beliau kehidupan berbangsa yang damai dalam keberanekaragaman adalah sebuah keniscayaan. GUSDUR mungkin adalah tokoh yang ingin menasionalkan Islam di Indonesia agar Islam menjadi agama yang universal dan bisa dipahami dan diresapi sebagai tata nilai yang juga melekat dan terkandung di agama lainnya di dunia ini.
Dan satu lagi yang saya kagumi adalah penampilannya yang sangat bersahaja dan humoris. Tidak ada orang yang menandingi “sense of humor” yang dimiliki oleh GUSDUR. Hal ini karena selain kegiatannya yang dinamis dan sejumlah jabatan yang disandangnya, beliau masih menyimpan rasa humor yang tinggi.
Semoga Tuhan terhibur oleh GUSDUR di “sana”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar