BEKERJALAH KARENA TUHAN
Kalimat diatas terasa sangat hambar dan asing ditelinga kita saat ini! Tapi serius...kata itu terilhami oleh sebuah cerita nyata yang dialami sahabat, keponakan, rekan seperjuangan, menantu dari Nabi Muhammad SAW yaitu Ali Bin Abi Thalib.
”ketika Ali bertempur dengan salah satu lawannya dan lawannya tersebut sudah jatuh dan terdesak, Ali menodongkan pedangnya dan hanya tinggal mengayun pedang untuk memenggal kepala lawannya itu. Beberapa saat sebelum mengayunkan pedang, lawannya meludahi wajah Ali. Anda bisa bayangkan apa yang dilakukan Ali? Ternyata Ali menurunkan pedang dan pergi meninggalkan lawannya. Lawannya terkejut dan bertanya, ”kenapa engkau meninggalkan aku pada saat kau dalam posisi menang, bahkan aku meludahi wajahmu...? Ali menjawab,”tadi aku hendak membunuhmu karena Allah, tapi setelah kau meludahiku...aku khawatir aku membunuhmu bukan karena Allah tapi karena hawa nafsuku...!!!”
Bayangkan...! Beliau begitu hati-hati untuk bertindak karena khawatir tindakannya bukan karena Allah SWT.
Pernahkah kita berpikir sebentar saja apakah perkataan dan tindakan kita karena Allah atau karena hawa nafsu? Jangan-jangan segala pikiran, perkataan dan tindakan kita bukan karena allah SWT, khususnya dalam bekerja.
Ada yang bekerja karena takut tidak mendapatkan rejeki, padahal Allah tidak pernah memutuskan rejeki umatnya sampai kematian menjemput. Ada yang bekerja karena ambisi, padahal tidak ada ambisi yang bisa tercapai tanpa ijin-Nya. Ada yang bekerja karena mencari posisi, padahal dimata Allah tidak ada posisi terbaik disisnya kecuali takwa.
Tapi jauh lebih samar ketika kita bekerja mengatasnamakan Allah, padahal Dia ditempatkan jauh di bawah ambisi dan hawa nafsu. kita berteriak menuntut keadilan atas nama Allah, padahal semua itu tidak lebih dari umbaran hawa nafsu semata. Kita menjerit menentang penindasan atas nama rekan, padahal semua itu tidak lebih demi posisi semata. Kita menggugat ketidakbenaran seolah atas nama nilai-nilai kebenaran padahal tidak lebih dari sekedar demi porsi pundi uang.
Berbuatlah semaumu, berkatalah sesukamu, berpikirlah sebebas-bebasnya...tapi jangan pernah menganggap orang lain itu bodoh dan bebal...mulut mereka mungkin diam...tapi tidak dengan hatinya. Segala yang keluar dari hati akan sampai ke hati dan apa yang keluar dari mulut hanya akan sampai telinga.
Bekerjalah atas nama Allah karena itu tidak akan pernah bisa disembunyikan oleh fitnah dan praduga. Bekerjalah atas nama kebenaran karena hati tak mungkin di siasati. Bekerjalah atas nama membela rekan karena semua orang akan merasakannya.
Tapi jangan sekali-kali bicara yang tidak kita lakukan karena itu akan semakin menampakkan keborokan kita sendiri. Jangan berpikir yang tidak bisa kamu kerjakan karena itu semakin menampakkan kelemahan kita sendiri. Dan janganlah melakukan apa yang tidak kamu pahami latarbelakang-nya karena semua itu semakin menampakkan kebodohan kita sendiri.
Identifikasi kembali niat dan latar belakang dari apa yang kita kerjakan dan bicarakan. Lalu mulailah kembali untuk bertindak atau tidak sama sekali!!!
Bandung, 16 maret 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar