Selayaknya seorang kekasih yang merindukan pasangannya…
Seperti malam merindukan kokok ayam menjelang fajar…
Aku ingin memandangmu selayaknya mata memandang tanpa kdip kekasihnya yang berada dihadapannya. Aku terlalu jauh melangkah mencari sesuatu yang sebenarnya adalah aku sendiri. Nalarku menuntun bahwa Engkau adalah diriku sendiri. Akalku membawaku kepada Mu dalam jiwaku. Hatiku memberitahu bahwa Engkau adalah alam raya ini. Tapi…
Ah…pernahkah engkau merindukan kekasihmu yang jauh itu tiba-tiba berada tepat dihadapanmu walau sesaat. Tapi ketika engkau telah melihatnya sesaat, maka egomu menahannya untuk pergi. Dan setelah dia pergi…engkau menyesalinya telah bertemu dan itu sangat menyakitimu sekali.
Itulah aku…merindukan Tuhan…
Semua orang heran dengan kerinduanku pada Mu. Mereka hanya bilang padaku bahwa Tuhan itu ada dan berhentilah berpikir tentang Nya. Mereka mengatakan itu semua dengan satu kata…IMAN….
Tapi bagiku apa itu IMAN ? aku ingin Yakin dengan segala kesadaran jiwa ragaku. Aku ingin Engkau benar-benar mewarnai hidupku. Sekelilingku meragukan keyakinanku akan Mu…karena aku selalu berkata, “aku sedang mencari TUHAN…”
Pernahkah mereka berpikir tentang Mu yang Tuhan….benarkah IMAN harus menutup seluruh potensi yang ada pada diriku untuk mencari Mu? Salahkah bila akalku selalu mencari wujudmu dalam pikiranku? Salahkah bila aku ingin tangan ini menjadi tangan Mu? Mata ini menjadi mata Mu, telinga ini menjadi telinga Mu, jiwa ini merasakan sebagai “jiwa Mu”……
Salahkah aku bila aku berzikir “lailaha ila Anna…” ,”Anna...Anna…”tidak ada Tuhan selain Aku”….?
Berdosakah aku kalau sampai mati aku akan senantiasa meraih Mu dan bisa melihat Mu dengan mata ku sendiri. Kafirkah aku bila tangan ini bisa merasakan sentuhan Mu juga?
Tuhan aku merindukaan teramat sangat…..!
Bandung, 02 Agustus 2008, kamar kerja, 21.00 wib. Indonesian Idol (Aris dan Gisel).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar