Kamis, 09 Oktober 2008

JANJI ANAK BANGSA…(t)...

Dengan menyebut nama Allah SWT, Tuhan Alam Semesta yang Maha Pengasih dan Penyayang…
( Dengan menyebut Iblis, syetan dan segala dajjal yang senantiasa melindungiku dari bahaya cahaya kebenaran)
Kami bersumpah…
(Kami berniat bohong sebohong-bohongnya)
Akan menjalankan tugas menjadi abdi masyarakat dengan penuh tanggung jawab…
(Akan mempergunakan jabatan untuk membuat masyarakat menjadi abdiku, budakku dan sapi perahanku)
Dengan penuh kejujuran…
(Dengan cara memanipulasi dan membuai mereka dengan rayuan)
Dan cinta kasih dan cahaya Tuhan…
(Dengan kebengisan terselubung dan kegelapan Iblis yang mulia)

Kami berjanji…
(Kami berbohong)
Akan Menjadi abdi negara yang mementingkan kepentingan bangsa dan negara di atas segala-galanya…
(Akan menjadi perusak negara dan menjunjung tinggi kekuasaan pribadi yang nyata diatas kepentingan masyarakat, bangsa apalagi negara yang abstrak)
Akan memberikan kemampuan terbaik untuk membangun bangsa dan negara…
(Akan memberikan kemampuan terburuk yang pernah aku lakukan demi kehancuran bangsa dan aku dapat mengeruk kekayaan di tengah kekacauan)

Kami berjanji…
(Kami berkhianat dengan penuh kesadaran)
Akan hidup sederhana dan memberi tauladan kepada masyarakat dalam berbagai sendi kehidupan berbangsa dan bernegara…
(Akan kuperlihatkan kekuasaan, kekayaanku agar mereka bersujud di ujung jari-jari kakiku untuk menjilati telapak kakiku dan mengemis meminta hartaku)
Akan menolak setiap pemberian dan tanda kasih dari siapapun untuk alasan apapun dan dalam bentuk apapun…
(Akan kupaksa mereka memberi upeti dan denda agar mereka dapat melanjutkan hidup dan usahanya)

Kami berjanji…
(Aku ingin muntah)
Atas nama Tuhan…
(Atas nama Iblis)
Menepati janji setulus hati….
(Mengkhianati bangsa dan Tuhan adalah kebangganku)

Bandung, 22 Agustus 2008

FILSAFAT DAN AGAMA ( ISLAM )

Buku dunia Sopie sudah memperkenalkan ilmu filsafat kepada saya dengan sangat sederhana. Namun walaupun sangat sederhana, tetap aja novel filsafat mah ga bisa dengan mudah dicerna tanpa perenungan seksama. Oleh karena itu, setelah membaca kita harus langsung menuangkannya dalam tulisan atau perenungan mendalam.
Salah satu yang paling menarik perhatian saya adalah konsep tentang tuhan. Rasanya dengan bekal ilmu saya tentang Tuhan dalam Islam yaitu Allah yang sangat terbatas, maka saya tergugah untuk sedikit berfilsafat.
Salah satu aliran filsafat ada yang mengemukakan bahwa alam adalah kesatuan dari beberapa unsur kecil yang ada di alam raya, dari mulai konsep unsur dasar air, tanah api dan udara terus ada konsep atom, ada konsep dunia ide dan konsep kekuatan dasar. Semua itu untuk menjelaskan tentang asal muasal kehidupan.
Itu belum cukup! lalu berkembang kepada pertanyaan siapa yang membuat dunia ide, dimana kita menemukannya, siapa yang menyatukan unsur-unsur dasar alam itu sehingga berubah menjadi kuda, anjing, manusia, batu atau bunga? Ada filosof yang mengatakan itu karena kekuatan alam semata, ada yang mengatakan itu terjadi secara acak oleh alam, ada yang mengatakan karena ada kekuatan penyatu yaitu cinta dan kekuatan yang memisahkan yaitu perselisihan. Ada juga yang menyatakan semua karena ada kekuatan msiteri yang menyebabkan semuanya bisa terjadi.
Kemana kita, dan apa yang terjadi dengan jiwa kita setelah kematian? Adalah pertanyaan yang mencul kemudian. Lantas untuk apa kita terlahir kalau semata hanya untuk lahir, menyapa dunia lantas mati?
Saya jadi tergelitik untuk sedikit berpendapat dalam beberapa hal, diantaranya :

EKSISTENSI TUHAN
Siapapun kita, seberapa besarnya kita mampu mengungkap rahasia alam, akan berakhir pada pertanyaan siapa yang mengawali semuanya? Apakah dunia dan alam raya ini ada begitu saja tanpa ada penjelasan dan penyebeb utama? atau ada yang menciptakannya? Kalau manusia bingung untuk menemukan sejarah kehidupan manusia itu sendiri, maka akan lebih sulit lagi kita menemukan siapa yang mengawalinya.
Sehebat apapun akal manusia, sejauh apapun batas kemampuan akal manusia sekarang dan masa depan, pada akhirnya akan selalu muncul pertanyaan baru yang akan berhenti dan hilang dalam konsep keterbatasan kita sebagai manusia.
Teori BingBang yang dikemukakan oleh Hubble adalah salah satu teeori yang mencoba untuk mengungkap sejarah alam raya. Alam raya berasal dari sebuah materi dengan kekeuatan gravitas yang maha dasyat dan mempunyai panas yang maha panas dan karena tekanannya maka meledak lantas menjadi alam raya sekarang, adalah teori yang mencoba menjawab dari mana alam raya berasal ( Itu pun masih dimungkinkan berubah suatu saat nanti apabila pengetahuan dan ilmu manusia berkembang ) tanpa mampu menjelaskan dari mana benda kecil bertekanan maha dasyat itu?
Sampai kapanpun, pertanyaan dasar itu akan terus muncul untuk kemudian menjadi pertanyaan kembali.
Saya punya pendapat tentang itu….
Tuhan itu harus ada!!! Dia….apapun namanya adalah yang mau tidak mau kita harus percaya sebagai kekuatan awal yang memulai sesuatu. Tuhan itu harus ada untuk menjawab kebodohan manusia dalam mengungkap rahasia alam untuk selamanya. Apapun wujud-Nya, nama-Nya, kekuatan-Nya, adalah yang harus diyakini sebagai yang Serba Maha Awal.
Segala sesuatu yang ada berasal dari sesuatu yang telah ada sebelumnya, tapi…yang ada sekarang pasti suatu saat dulu adalah tidak ada, karena ada sesuatu berarti dulu tidak ada. Lantas siapa yang mengadakannya? Itulah tuhan… itulah Allah…
Apakah Tuhan itu adalah dewa, energi, kekuatan misteri, kekuatan alam atau apapun namanya, intinya adalah dia “ada”.
Tapi tuhan juga adalah yang maha akhir…Dia adalah akhir dari segala pertanyaan manusia. Kalau manusia berasal dari sel sederhana, lantas dari mana organisme sederhana itu berasal ? dari meteor yang masuk ke bumi setelah meledak melewati atmosfer. Lantas dari mana meteor itu berasal? Dari alam raya. Lantas siapa yang menciptakan alam raya? Darimana dia berasal? Dari meledaknya suatu benda dengan kekuatan maha dasyat. Lantas diapa yang menciptakan benda itu? Apakah dia ada dengan sendirinya? Nah itulah Tuhan sebagai jawaban terakhir!!! Jadi Allah itu Maha Awal dan Maha Akhir.
Tidak ada alasan rasional apapun untuk menolak keberadaan atas eksistensi Allah. Walaupun mungkin rasio dan ilmu atau bukti ilmiah pun belum dapat membuktikan keberadaan-Nya secara fisik. Ada pilihan???
Tuhan juga adalah sebagai sumber dari nilai universal atau anggukan universal yang akan sama ada di setiap jiwa manusia. Semua manusia sepakat apabila menyiksa orang lain adalah suatu kesalahan, membunuh orang lain adalah tidak benar dan mungkin mencuri hak orang lain adalah suatu yang bertentangan dengan hati nuraninya.
Semua anggukan universal itulah suara Tuhan. Acuan hati nurani semua manusia. Walau sering kita melupakan hati nurani itu karena berbagai kepentingan pribadi dan kelompok. Padahal suara hati inilah yang sebenaarnya harus kita jaga sebagai bukti akan eksistensi Tuhan.

Bandung, 6 Januari 2007

AKU YAKIN TUHAN ITU ADA

Pernah baca tulisan-tulisanku tentang Tuhan ? apa yang ada dalam benakmu setelah itu ? men-cap-ku sebagai nabi atau setan ? aku tak keberatan seandainya semua orang mencitrakan diriku dengan salah satu dari nabi atau setan. Yang pasti, keberadaan Tuhan bagiku adalah misteri yang mungkin tak akan pernah dapat aku singkap, walaupun dalam angan dan imaji.
Ada tulisanku yang seoralh aku adalah fatalis, orang yang pasrah pada takdir dan guratan nasib yang katanya telah Dia gariskan untuk semua umat dan hamba-Nya. Terkadang pula aku menggugat keberadaannya sampai hampir-hampir aku menentang keberadaannya di alam semesta ini.
Ada tulisnku yang mengajak semua berpangkal dan berujung pada-Nya, mengabdi dan mengangkat nama-Nya tinggi-tinggi, tapi sering pula aku menganggap keberadaannya hanyalah sebatas khayalan umat menusia sebagai pelampiasan ketidakberdayaan menghadapi masalah-masalah kehidupan dan kematian.
Jangan heran, aku adalah manusia yang juga tak tahu apa-apa. Aku hanya ingin meyakini apa yang aku tahu. Aku hanya ingin menggugat keyakinanku untuk menjadi lebih yakin. Aku bukan Ibrahim yang berhasil menemukan Tuhannya dari perenungan yang mendalam. Aku adalah anak manusia yang ingin mencari-Nya dari dalam diriku, bukan di atas sana.
Kesimpulanku dari pengembaraan kecil hatiku berkeyakinan kalau Tuhan itu ada. Siapapun Dia, bentuk apapun Dia, dimanapun Dia, Dia memang ada. Dan itu adalah naluri manusia paling dalam. Sulit aku menguraikan keyakinanku dengan santun dan mudah dimengerti oleh orang lain.
Bagiku keberadaan Tuhan adalah jawaban akhir dari segala ketidakberdayaan manusia mengungkap kehidupan dan kematiannya.

Bandung, 10 Oktober 2004

Aku merindukkan Mu Tuhan….

Selayaknya seorang kekasih yang merindukan pasangannya…
Seperti malam merindukan kokok ayam menjelang fajar…

Aku ingin memandangmu selayaknya mata memandang tanpa kdip kekasihnya yang berada dihadapannya. Aku terlalu jauh melangkah mencari sesuatu yang sebenarnya adalah aku sendiri. Nalarku menuntun bahwa Engkau adalah diriku sendiri. Akalku membawaku kepada Mu dalam jiwaku. Hatiku memberitahu bahwa Engkau adalah alam raya ini. Tapi…

Ah…pernahkah engkau merindukan kekasihmu yang jauh itu tiba-tiba berada tepat dihadapanmu walau sesaat. Tapi ketika engkau telah melihatnya sesaat, maka egomu menahannya untuk pergi. Dan setelah dia pergi…engkau menyesalinya telah bertemu dan itu sangat menyakitimu sekali.

Itulah aku…merindukan Tuhan…

Semua orang heran dengan kerinduanku pada Mu. Mereka hanya bilang padaku bahwa Tuhan itu ada dan berhentilah berpikir tentang Nya. Mereka mengatakan itu semua dengan satu kata…IMAN….

Tapi bagiku apa itu IMAN ? aku ingin Yakin dengan segala kesadaran jiwa ragaku. Aku ingin Engkau benar-benar mewarnai hidupku. Sekelilingku meragukan keyakinanku akan Mu…karena aku selalu berkata, “aku sedang mencari TUHAN…”

Pernahkah mereka berpikir tentang Mu yang Tuhan….benarkah IMAN harus menutup seluruh potensi yang ada pada diriku untuk mencari Mu? Salahkah bila akalku selalu mencari wujudmu dalam pikiranku? Salahkah bila aku ingin tangan ini menjadi tangan Mu? Mata ini menjadi mata Mu, telinga ini menjadi telinga Mu, jiwa ini merasakan sebagai “jiwa Mu”……

Salahkah aku bila aku berzikir “lailaha ila Anna…” ,”Anna...Anna…”tidak ada Tuhan selain Aku”….?
Berdosakah aku kalau sampai mati aku akan senantiasa meraih Mu dan bisa melihat Mu dengan mata ku sendiri. Kafirkah aku bila tangan ini bisa merasakan sentuhan Mu juga?

Tuhan aku merindukaan teramat sangat…..!

Bandung, 02 Agustus 2008, kamar kerja, 21.00 wib. Indonesian Idol (Aris dan Gisel).

AKU MARAH PADA TUHAN…

Entahlah, rasanya tidak mungkin semua ini berasal dari Tuhan. Kalau Tuhan bisa marah pada umatnya karena mereka melupakan-Nya, apakah layak seorang hamba marah pada Tuhannya yang dianggap melupakan hambanya dalam belantara kehidupan yang serba tidak pasti ???
Kalau kamu adalah manusia yang tersisih dengan alasan apapun, kalau kamu adalah orang yang meratap dan gamang dengan hari esok, kalau kamu adalah orang yang menanggung jiwa-jiwa kelaparan dan haus akan kehidupan ini, kalau kamu adalah orang yang merasa terasing dalam kehidupannya, kalau kamu adalah orang yang tidur di emper jalanan tanpa penghormatan sebagai manusia, kalau kamu adalah orang yang mengais sampah di pelosok kota yang tak terjamah, kalau kamu adalah korban bencana yang kamu sendiri tidak pernah merasakan melanggar perintah-Nya, kalau kamu adalah seorang bapak yang ditinggalkan anak dan isteri karena bencana, kalau kamu adalah sosok ibu yang bingung karena asi habis sementara untuk membeli susu pun kau kebingungan, kalau kau adalah seorang anak yang diksa oleh bapak, kalau kau adalah anak yang dibuang oleh ibumu karena kelahiranmu tidak diharapkannya, kalau kamu adalah bayi yang tergeletak karena ibumu mati kelaparan, kalau kamu adalah seorang gadis yang merana tak ada yang melamar, kalau kau adalah bujang pengagguran yang dilirik sinis oleh calon mertuamu, kalau kau adalah anak jenius yang tersisih karena orang tuamu tak sanggup menyekolahkanmu, kalau kau adalah pelacur yang dimaki tapi tak pernah di tanyai, kalau kau adalah germo yang mengais hidup dari keringat orang lain....kalau kau...kalau kau....kalau kau....
Tak layakkah kita marah pada Tuhan yang katanya Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ????????? Lantas dimana kasih-Nya dan dimana sayang-Nya?????????
AKU MARAH PADA TUHAN
Tapi kalau kau adalah koruptor yang selalu bebas dari jeratan hukum, kalau kau adalah pencuri kayu hutan yang membayarnya dengan bencana, kalau kau adalah raja judi yang makmur, kalau kau adalah bandar pelacur yang bernyanyi dalam gelimang sperma dan sel telur orang melarat, kalau kau adalah bromocorah pembunuh yang masih bisa tidur bersama wanita penghibur, kalau kau adalah pejabat yang senantiasa menyelewengkan jabatannya, kalau kau adalah orang kaya dari memeras keringat buruh yang menjerit minta kenaikan upah seribu rupiah saja, kalau kau adalah dajjal kecil yang dihormati, kalau kau adalah dukun cabul yang memiliki mantra dan kesaktian iblis, kalau kau orang artis yang menjual dada dan vagina dalam lembaran uang....masih kah kau bercengkrama dengan Tuhan??????
Di situkah Tuhan itu sebenarnya bersemayam ??????

Aku marah pada Tuhan

Bandung. 22 september 2007

ADAKAH TUHAN DI ACEH ?

Mengenang tragedi Aceh,26 Januari 2005

Pertanyaan itulah yang muncul pertama kali saya mendengar peristiwa mengerikan di Aceh. Kematian dan kerusakan yang maha dahsyat akibat gempa dan tsunami benar-benar di luar dugaan dan akal manusia. Saya menghela nafas panjang seraya bertanya,”dimana engkau ya Tuhan ?”
Keimanan saya benar-benar diuji dengan peristiwa yang menyakitkan semua rasa kemanusiaan. Hati ini benar-benar bingung, inikah perwujudan Tuhan dengan segala kasih sayangnya pada rakyat Aceh yang justru adalah provinsi yang berasaskan Islam dan paling banyak menyebutkan asma-Nya. Dalam shalat saya ingin menangis, tapi mata air tidak pernah keluar, ingin berdoa tapi pada siapa. Ketika saya akan berdoa pada Allah, pertanyaan iblis selalu menyertai, “kenapa kau berdoa pada sesuatu yang justru merusak?” . saya kembali diam dan meragukan betulkah ada Tuhan ?
Tapi sekarang semua itu hanyalah cerita lama. Saya menyadari bahwa imanku selama ini adalah iman yang dilandasi akal, sehingga ketika ada kejadian yang siluar akal, saya langsung menggugat Tuhan.
Semua kejadian ada alasan dan himahnya. Hanya saja kita yang tidak bisa menangkap semua itu secara utuh sehingga kita menangkap hkmah selalu dari sudut pandang kita sendiri. Padahal sudut pandang kita sangat terbatas dan awam.
Ya Allah…sekarang aku yakin atas semua kasih sayangmu. Maafkan aku !!




Bandung, 31 Januari 2005

Laman